Budaya dan PariwisataNews

Desak Sumber Mata Air Umbul Gemulo Jadi Zona Konservasi


Sejumlah warga menolak pembangunan yang mengancam sumber mata air. (Foto : Asrur Rodzi)
Sejumlah warga menolak pembangunan yang mengancam sumber mata air. (Foto : Asrur Rodzi)

CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Forum Masyarakat Peduli Mata Air (FMPMA) bersama berbagai Komunitas HIPPAM mendesak agar Pemkot Batu menjadikan Sumber Mata Air Umbul Gemulo sebagai zona konvervasi. Desakan ini merupakan muara kekhawatiran warga terhadap ancaman kelestarian mata air di sana.

Sebab, kawasan sekitar Sumber Umbul Gemulo ini kerap jadi objek pendirian bangunan. Seperti yang terjadi pada tahun 2011, warga memprotes rencana berdirinya Hotel The Rayja yang berlokasi hanya 150 meter dari mata air.

Protes ini berakhir dengan putusan Mahkamah Agung yang membatalkan perizinan itu karena maladministrasi. Kemudian, belum lama ini pula, muncul kabar akan dibangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hanya berjarak 200 meter dari Sumber Umbul Gemulo. Tepatnya di Jalan Raya Punten, depan Hotel Purnama.

“Masyarakat menolak pembangunan tersebut karena kekhawatiran kami akan mengganggu kelestarian sumber,” tegas Aris Faudin dari Forum Warga Peduli Mata Air, Jumat (11/7/2025).

Mereka khawatir keberadaan bangunan permanen itu mengancam kelestarian dan kualitas air yang selama ini menjadi penopang kebutuhan harian dan irigasi pertanian masyarakat.

Aris mengungkapkan forum telah mengamanatkan ke pemerintah Desa Bulukerto untuk melayangkan surat keberatan kepada Pemerintah Kota Batu. Wali Kota Batu Nurochman pun sebenarnya telah mengutarakan akan memindah SPPG di Punten tersebut. Akan tetapi, FMPMA meminta ada surat resmi.

“Eloknya ada pernyataan secara resmi dari pemerintahan daerah. Untuk memastikan di sana dijadikan kawasan konservasi ,” tegasnya.

Ada empat tuntutan utama antara lain menolak segala bentuk pembangunan yang mencemari sumber mata air. Meminta pemerintah mencari lokasi pembangunan SPPG di tempat lain dan menjadikan kawasan sekitar Hotel Purnama sebagai Ruang Terbuka Hijau. Serta meminta Pemkot Batu mengeluarkan kebijakan untuk melindungi sumber mata air di Kota Batu.

Reporter : Asrur Rodzi

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button