Idjen TalkNews

Setahun Anti Bullying Kota Batu, Apa yang Telah Berubah?

Idjen Talk edisi 3 Juni 2025,"Setahun Anti Bullying Kota Batu, Apa yang Telah Berubah?"
Idjen Talk edisi 3 Juni 2025,”Setahun Anti Bullying Kota Batu, Apa yang Telah Berubah?”

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Setahun setelah Pemkot Batu menetapkan 31 Mei sebagai Hari Anti Bullying, Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Batu Daud Andoko menjelaskan pihaknya terus memonitor sekolah-sekolah. Melalui assessment seluruh warga sekolah, ia terus memantau antisipasi bibit-bibit perundungan di sekolah.

“Sejauh ini di Kota Batu masih ada aksi-aksi pembullyan itu. Baik antara siswa atau antar guru dengan siswa.Tapi skalanya kecil, sehingga perlu pembinaan saja,” kata Daud.

Bahkan, sekolah-sekolah di Kota Batu juga ada tim anti bullying dengan anggota guru minimal 3 orang yang bertugas dalam hal mencegah dan menangani kasus perundungan. Sementara Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dinas P3AP2KB Kota Batu Amida Yusiana menambahkan pihaknya gencar mensosialisasikan ke sekolah-sekolah terkait anti bullying.

“Dalam pengawalan kasus bullying, kami tidak hanya berpihak pada korban anak. Tapi juga pelaku anak sebagai anak yang berhadapan dengan hukum. Tujuannya untuk memastikan hak-hak anak semua diterima,” kata Amida.

Pihaknya juga memiliki Pusat Pembelajaran Keluarga atau PUSPAGA yang biasanya sosialisasi menyasar wali murid di momen tertentu. Seperti ketika menerima raport, salah satunya.

Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang Diah Karmiyati menjelaskan anak pelaku bullying, umumnya karena ada kesalahan pada self esteemnya. Dia merasa bahwa dirinya tidak dihargai atau memiliki kelebihan yang bisa dibanggakan.

“Maka dari itu, dengan merundung, si anak merasa powerfull. Edukasi soal anti bullying tidak cukup kepada orang tua dan tenaga pendidik. Tapi juga harus masif ke anak-anak,” jelas Diah.

Guru dan orang tua juga harus mengajari anak-anak untuk berani berkata tidak. Selain itu, anak-anak yang terlalu tertutup juga bisa berpotensi menjadi korban bullying. Maka dari itu, anak perlu mendapatkan pemahaman asertif dengan baik.(WL)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button