CITY GUIDE FM – Perjuangan para pahlawan dalam meraih kemerdekaan Indonesia sudah sepatutnya kita kenang dan hormati. Tetapi di balik para tokoh besar Indonesia, terdapat sejumlah pahlawan Indonesia yang masih jarang diketahui oleh masyarakat. Melansir berbagai sumber, berikut di antaranya :
Burhanuddin Mohammad Diah
Dengan insting jurnalisnya, BM Diah mengambil kertas draf teks proklamasi tulisan Soekarno yang sudah Sayuti Melik buang. Sehingga beliau berperan melengkapi arsip proklamasi kemerdekaan. Selain itu, beliau merupakan wartawan yang berusaha menyebarkan berita kemerdekaan Indonesia meski Jepang melarangnya.
Mendur Bersaudara
Frans Soemarto Mendur dan Alex Impurung Mendur adalah wartawan asal Minahasa yang berjasa mengabadikan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Sayangnya, Jepang merampas rol film milik Alex. Sedangkan Frans berhasil menyembunyikan hasil jepretan dengan menguburnya di kebun kantor.
Baca juga :
Surastri Karma Trimurti
SK Trimurti merupakan istri dari Sayuti Melik yang masuk penjara pada 1939-1943 karena menyebarkan pamflet anti-penjajahan Belanda. Beliau memperjuangkan kebebasan pers, berekspresi, dan kaum yang tertindas.
Margonda
Merupakan pahlawan Indonesia yang jarang diketahui asal Depok. Beliau memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dengan mendirikan Angkatan Muda Republik Indonesia (AMRI). Namun ketika AMRI berseteru dengan tentara Inggris, Margonda gugur di kawasan Kalibata Depok.
Komisaris Jenderal Dr H Moehammad Jasin
Memiliki julukan Bapak Brimob Polri karena sangat berjasa selama pengabdiannya sebagai aparat kepolisian. Moehammad Jasin ikut andil dalam APRA, DI/TII, Agresi Militer Belanda I dan II, hingga pertempuran 10 November.
Sukarni Kartodiwirjo
Sukarni berperan dalam mendirikan organisasi Persatuan Pemuda Kita dan Pengurus Besar Indonesia Muda. Beliau juga yang mengusulkan agar Soekarno dan Moh Hatta yang menandatangani naskah teks proklamasi.
Wikana
Adalah salah satu pemuda yang mendorong Soekarno dan Moh Hatta untuk segera mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia. Wikana juga berhasil membujuk tentara Jepang untuk membiarkan upacara pembacaan teks proklamasi berlangsung.
Penulis : Faydina Rizki (magang)
Editor : Intan Refa
