CITY GUIDE FM – Memiliki ambisi besar sebetulnya boleh-boleh saja, karena merupakan motivasi untuk meraih kesuksesan. Akan tetapi, terlalu berambisi juga dapat membutakan mata serta hati, sehingga seseorang menghalalkan segala cara agar bisa sukses. Melansir berbagai sumber, berikut ciri sifat ambisius berubah menjadi obsesi :
Bekerja Keras Tanpa Peduli Kesehatan
Kerja keras memang bentuk kesungguhan untuk meraih kesuksesan. Namun ketika terus menerus bekerja tanpa memperhatikan kondisi tubuh atau mental, itu tandanya seseorang sudah terobsesi untuk sukses.
Mudah Marah
Saat ambisius berubah menjadi obsesi, kamu akan selalu berupaya menghindari kegagalan. Sehingga kamu senantiasa berada di bawah tekanan dan rentan frustasi jika sesuatu tidak berjalan sesuai harapan.
Baca juga :
Tega Meninggalkan Teman
Demi meraih kemajuan karier, seseorang yang terobsesi akan tega meninggalkan atau bahkan menjebak rekan satu tim. Meskipun temannya akan kecewa, fokusnya hanya ada pada dirinya sendiri.
Merasa Lega, Bukan Bahagia
Alih-alih merasa bahagia atas pencapaiannya, orang yang terlalu ambisius lebih merasa lega karena tidak mengalami kegagalan. Karena fokus utamanya ialah menghindari kegagalan, bukan menikmati pekerjaan.
Motivasi dari Rasa Takut
Selanjutnya, ketakutan akan gagal dan kritik membuat seseorang mempertaruhkan apa pun untuk mencapai tujuan. Selain itu, mereka juga tidak ingin terlihat lemah, sehingga mulai tertekan dan mengalami stres, depresi, atau kecemasan.
Mengabaikan Orang Lain
Tentunya pengorbanan selalu ada saat meraih kesuksesan. Namun bukan berarti merelakan hubungan dengan orang-orang terkasih yang pasti menyebabkan penyesalan. Hal ini sudah menandakan ambisi menjadi membahayakan.
Sering Merasa Tidak Cukup Baik
Orang yang terlalu ambisius, sering merasa ragu akan kemampuannya karena tidak mampu memenuhi harapannya sendiri. Sehingga mereka akan selalu mengatakan hal-hal negatif pada dirinya.
Itulah beberapa ciri sifat ambisius berubah menjadi obsesi yang bisa menghilangkan akal sehatmu. Untuk mengatasinya, kamu bisa belajar untuk menerima kegagalan dan melakukan hal-hal kesukaanmu.
Penulis : Faydina Rizki (magang)
Editor : Intan Refa
