KesehatanNews

5 Jenis Alergi Paling Langka di Dunia

ilustrasi alergi (freepik.com/freepik)
ilustrasi alergi (freepik.com/freepik)

CITY GUIDE FM – Menurut sebuah studi pada tahun 2019, sekitar 30-40 persen populasi di dunia memiliki alergi. Umumnya penyebab alergi adalah makanan tertentu, bulu binatang, atau cuaca tertentu. Namun terdapat sejumlah alergi paling langka di dunia dan tergolong cukup unik. Melansir berbagai sumber, berikut 5 di antaranya :

Alergi Air
Seseorang dengan aquagenic urticaria akan mengalami gatal-gatal dan ruam saat bersentuhan dengan air. Seperti hujan, salju, keringat, dan bahkan air mata. Penderita alergi bukan hanya tidak bisa mandi, mereka juga tidak bisa minum. Saat ini diketahui tidak ada pengobatan untuk alergi air.

Baca juga :

Alergi Sinar Matahari
Setelah terpapar sinar matahari, gejala Polymorphic Light Eruption/PLE muncul berupa ruam dalam ukuran kecil atau besar. Biasanya ruam ini mulai terlihat satu atau dua hari seusai paparan.

Selain itu, penderita juga bisa mengalami pusing serta mual. Pada kasus ekstrem, kehidupan di luar ruangan menjadi terhambat dan penderita harus hidup bagaikan vampir.

Alergi Olahraga
Anafilaksis merupakan alergi yang bisa disebabkan oleh aktivitas fisik apapun. Jadi tidak harus olahraga intensitas berat, bahkan menyapu atau menari bisa menimbulkan reaksi alergi. Gejalanya mulai dari gatal-gatal, pusing, mual, kram, diare, mengi, hingga kesulitan bernapas yang mengancam jiwa.

Alergi Getaran
Getaran ternyata mampu memicu zat peradangan ke dalam tubuh yang menimbulkan reaksi gatal-gatal serta ruam, seperti gejala alergi pada umumnya. Beberapa aktivitas yang menjadi penyebabnya tergolong sederhana, seperti bertepuk tangan, lari, dan menggunakan bor.

Alergi Sentuhan Manusia
Pada jenis alergi paling langka di dunia yang satu ini, penderita akan mengalami iritasi saat kontak dengan orang lain. Meskipun begitu, terdapat obat yang mampu meminimalisir gejalanya, misalnya obat antihistamin yang menghentikan histamin penyebab pembengkakan.

Penulis : Faydina Rizki (magang)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x