KesehatanNews

4 Manfaat Kedondong untuk Ibu Hamil

buah kedondong (foto: alodokter.com)
buah kedondong (foto: alodokter.com)

CITY GUIDE FM – Buah kedondong termasuk ke dalam salah satu buah tropis yang ada di Indonesia. Buah dengan cita rasa asam ini memiliki segudang manfaat, tak terkecuali bagi ibu hamil. Manfaat ini tentu tak lepas dari kandungan zat gizi dan senyawa yang terkandung di dalam kedondong. Melansir dari berbagai sumber, manfaat kedondong untuk ibu hamil antara lain :

Mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin

Ibu hamil memerlukan nutrisi yang cukup untuk proses pertumbuhan dan perkembangan janin. Salah satunya adalah vitamin A untuk proses perkembangan tulang belakang, jantung, mata, dan, telinga janin. Meskipun bukan sumber utama, namun satu kedondong mengandung 233 IU vitamin A yang cukup untuk perkembangan janin.

Baca juga :

Mencegah anemia

Ibu hamil rentan mengalami anemia karena kebutuhan sel darah merah meningkat saat kehamilan, kelahiran, dan nifas. Oleh sebab itu, dokter biasanya menyarankan untuk memenuhi kebutuhan zat besi selama proses kehamilan.

Salah satu makanan yang tinggi zat besi adalah kedondong. Dalam satu buah kedondong mengandung 3 mg zat besi dan 30 mg vitamin C. Seperti yang kita tahu vitamin C ini dapat membantu proses penyerapan zat besi, sehingga buah kedondong menjadi salah satu buah yang baik untuk ibu hamil.

Menambah asupan cairan

Pada masa kehamilan, ibu hamil biasanya memerlukan asupan cairan yang lebih banyak dari rata-rata orang dewasa. Sebab penting untuk kebutuhan cairan ketuban, pengencer darah, regenerasi sel, pembawa kebutuhan nutrisi ke janin, dan membuang racun. Salah satu cara memenuhi asupan cairan adalah mengkonsumsi buah dengan kandungan air yang tinggi seperti kedondong.

Menjaga sistem imun

Karena kandungan vitamin C yang tinggi, buah kedondong juga bisa meningkatkan sistem imunitas tubuh sehingga ibu hamil tidak gampang sakit. Selain itu kandungan asam amino pada buah ini juga penting untuk menjaga sistem pencernaan tubuh dan memperbaiki proses pertumbuhan.

Penulis : Alifia Nur Syafida (magang)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x