Waspada, Predator Seksual di Sekitar Anak

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Kasatreskrim Polresta Malang Kota Kompol M Sholeh menilai kasus pelecehan seksual pada anak menjadi fenomena yang meresahkan dalam satu tahun terakhir. Yaitu predator seksual yang menyasar anak. Pihaknya sudah menangani 6 kasus dengan 2 di antaranya dilakukan ayah kandung kepada putrinya sendiri.
“Secara kuantitas angka pelecehan seksual di Kota Malang memang tidak terlihat banyak. Tapi hal itu menunjukkan krisisnya moral pelaku dengan berbagai alasan klasik yang seharusnya bisa dikendalikan” kata Sholeh.
Sementara itu, Pengurus Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Jatim Mochamad Isa Anshori menjelaskan 440 lebih kasus kekerasan pada anak terjadi di Jawa Timur selama 2024. Sebesar 27 persen atau 120 kasus di antaranya merupakan kekerasan seksual.
“Penting ada pengawasan berbasis masyarakat salah satunya melalui Sistem Perlindungan Anak di Tingkat Rumah Tangga (SPARTA). Perlu juga memperkuat tugas RT maupun RW untuk memantau kerentanan pada anak di lingkungan sekitar,” kata Isa.
Dosen Psikologi Universitas Wisnuwardhana Sri Wiworo Retno Indah menyampaikan pandangannya terkait fenomena pelecehan seksual terutama pada anak-anak. Kasus tersebut bisa terjadi karena berbagai faktor mulai dari perkembangan informasi di media sosial, pengaruh lingkungan hingga adanya peluang.
“Beberapa tindakan preventif mulai dari pemberian pemahaman pada orang tua terkait hak dan perlindungan terhadap anak. Termasuk edukasi pada anak itu sendiri soal batasan yang masih jadi kendalinya” kata Sri.
Sebab dampak terhadap anak sebagai korban pelecehan sangat bervariasi mulai dari stres sampai potensi korban berubah menjadi pelaku karena tekanan sosial dari victim blaming. (FARICHA UMAMI)
Editor : Intan Refa