Idjen TalkNews

Waspada Paparan Sinar UV Ekstrim, Dampak Kemarau Panjang?

Idjen Talk edisi 30 September 2023
Idjen Talk edisi 30 September 2023

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Musim kemarau yang terjadi pada tahun ini memang sedikit lebih lama. Maka dari itu, masyarakat perlu waspada terkait paparan sinar UV dari matahari yang dapat menimbulkan gangguan pada kulit.

Dalam Idjen Talk bertajuk “Waspada Sinar UV Ekstrim, Dampak Kemarau Panjang?”, PMG Pertama Analisa dan Informasi BMKG Jawa Timur Andang Kurniawan mengatakan musim kemarau yang lebih lama tahun ini menyebabkan cuaca lebih kering.

“Hal ini karena dua fenomena yang terjadi, yaitu El Nino dan Indian Ocean Dipole (IOD) positif,” kata Andang.

Baca juga :

Dua fenomena ini yang menyebabkan kemarau lebih lama. Prediksi awal musim hujan di Malang Raya baru akan terjadi pada akhir November atau awal Desember. Akibatnya, indeks UV ekstrem masih akan terjadi di Jatim pada pukul 10.00 WIB sampai 13.00 WIB.

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk bijak menggunakan air, jangan bermain api di lahan kering dan jangan boros pangan. Lalu, dokter Spesialis Dermatovenereology dan Estetika RSU Karsa Husada Batu dr Riyana Noor Oktaviyanti menjelaskan sinar ultraviolet baik UVA dan UVB bisa tembus ke dalam lapisan kulit.

Jika tidak ada perlindungan, paparan sinar itu dapat berdampak buruk pada kesehatan kulit dan mata. Sinar UVA bisa tembus sampai ke lapisan kulit dermis dan bisa menyebabkan gangguan. Seperti kelainan pigmentasi, melasma, flek hitam dan keluhan aging seperti kulit kering dan kerutan.

“Karena itu pencegahan dengan memakai sunscreen itu penting, termasuk di dalam ruangan. Karena sinar UVA bisa menembus ke dalam ruangan,” jelasnya.

Dia menyarankan agar bayi usia 6 bulan juga menggunakan sunscreen dengan SPF 50. Selain itu, konsumsi makanan antioksidan juga dapat membantu untuk mencegah dampak paparan sinar UV. (AN)

Editor : Intan Refa

Simak juga tema Idjen Talk lain :

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio


x