CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Kasus demam berdarah di Kota Batu terpantau mengalami kenaikan cukup drastis. Menurut catatan dari Dinas Kesehatan Kota Batu per 31 Desember 2022, demam berdarah dengue (DBD) tercatat 151 kasus.
“Lalu demam dengue (DD) ada 251 dan dengue shock syndrome (DSS) ada 7,” ungkap Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinas Kesehatan Kota Batu, dr Susana Indahwati.
Secara rinci, sebaran dari demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Batu ada 70 kasus, Kecamatan Bumiaji ada 32 kasus, Kecamatan Junrejo ada 49 kasus. Sementara demam dengue (DD) di Kecamatan Batu ada 119 kasus, Kecamatan Bumiaji ada 70 kasus dan Kecamatan 62 kasus.
Sedangkan sebaran untuk dengue shock syndrome (DSS) di Kecamatan Batu ada 5 kasus dan Kecamatan Junrejo ada 2 kasus. Pada kasus dengue shock syndrome ini, 2 anak berusia 8 tahun asal Kelurahan Temas dan Kelurahan Sisir meninggal dunia.
Padahal jika menilik dari tahun 2021 lalu, angka penderita DBD di Kota Batu hanya 19 orang dan DD hanya 46 orang. Atas peningkatan ini, Dinas Kesehatan Kota Batu berkoordinasi dengan rumah sakit bilamana terjadi penambahan kasus baru, untuk segera melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE).
Selain itu, kader jumantik di masing-masing puskesmas terus melakukan pemantauan jentik-jentik, agar memantau angka bebas jentik (ABJ).
“Angka bebas jentik atau ABJ itu harus di atas 95 persen. Jika dibawah itu maka harus dilakukan tindakan pemberantasan sarang nyamuk. Tapi sejauh ini ABJ kita ada 97 persen,” lanjut dr Susan.
Menyikapi tingginya kasus demam berdarah ini, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu drg Kartika Tri Sulandri menghimbau kepada masyarakat agar menerapkan 3M plus.
“Jika sudah muncul gejala-gejala yang mengarah ke demam berdarah, agar segera mendatangi layanan kesehatan terdekat,” pungkas drg Kartika. (rep)
Reporter : Intan Refa
Editor : Intan Refa
