CITY GUIDE FM – Belakangan ini muncul kabar tentang produk sunscreen yang memiliki kadar SPF palsu alias tidak sesuai dengan klaimnya. Bahkan BPOM, melalui laman website resminya, menyebut 16 persen sunscreen yang beredar di pasaran saat ini tidak memenuhi ketentuan data dukung klaim SPF.
Padahal menggunakan sunscreen sangat penting untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari dan ultraviolet. Otomatis, penggunaan tabir surya dengan SPF palsu ini sangat merugikan konsumen dan berdampak buruk bagi kesehatan kulit. Berikut ini bahaya penggunaan tabir surya ber-SPF palsu dari berbagai sumber :
Memicu kanker
Paparan sinar UV secara terus menerus dapat merusak jaringan kulit. Akibatnya terjadi mutasi genetik yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker pada permukaan kulit.
Baca juga :
Perubahan warna kulit
Paparan sinar matahari secara terus menerus dapat menyebabkan produksi melanin yang tidak merata dan kerusakan permanen. Hal inilah yang menyebabkan munculnya bintik hitam yang sulit hilang.
Menimbulkan luka bakar
Kadar SPF yang rendah dapat menyebabkan luka bakar pada kulit. Luka bakar yang muncul tergantung seberapa kuat sengatan matahari. Bahkan dalam kasus yang parah, sengatan matahari dapat menyebabkan kulit melepuh.
Kulit menjadi kering dan kasar
Paparan sinar UV dapat mengurangi elastisitas kulit dan menyebabkan kulit kering seperti tisu. Selain itu, kulit yang kering juga mengakibatkan seseorang terlihat lebih tua daripada usia sebenarnya.
Mengganggu sistem kekebalan tubuh
Radiasi sinar UV A dapat menekan sistem kekebalan tubuh dengan menghambat presentasi antigen, meningkatkan produksi sitokin imunosupresif, dan menghasilkan sel pengatur yang merusak sistem kekebalan.
Oleh karena itu, penting untuk mengenali produk sunscreen apa saja yang memiliki kadar SPF palsu agar terhindar dari bahaya kesehatan tersebut. Selain itu, kamu juga bisa mengecek keaslian produk tersebut melalui nomor registrasi BPOM yang tertera pada kemasan.
Penulis : Alifia Nur Syafida (magang)
Editor : Intan Refa