CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Transformasi koridor Kayutangan yang terus dipoles menjadi semakin cantik, perlahan-lahan daya tariknya menjadi magnet wisatawan. Terlebih, di Kayutangan sering menjadi pusat berbagai event hiburan, seperti Malang Flower Carnival.
Dalam Idjen Talk bertajuk “Untung Buntung Kayutangan Menjadi Pusat Event”, salah seorang warga Kampung Heritage Kayutangan Rizal fahmi mengatakan sejumlah event di koridor Kayutangan memang meningkatkan pengunjung yang masuk ke kampung.
“Apalagi di sepanjang koridor sudah banyak tersedia rambu penunjuk arah untuk mempermudah para pengunjung jika ingin mengitari kampung,” terang Fahmi.
Baca juga :
Sementara, Pengamat Heritage sekaligus Dosen Arsitektur ITN Malang Ir Budi Fathony mengatakan tidak sedikit akademisi yang melakukan penelitian terhadap perkembangan Kayutangan. Kearifan lokal masyarakat setempat juga harus dipertahankan, baik dari segi budaya maupun arsitektur.
“Kajian arsitektur yang menjadi ciri khas kota seperti landmark Toko Oen, Avia, gereja dan arsitektur kolonial lainnya harus tetap dengan bentuk aslinya. Agar wisatawan yang datang tidak hanya sekedar menikmati keindahan dan kuliner, tetapi juga bisa memahami sejarah yang ada,” kata Budi.
Menurutnya, harus ada upaya lebih masif dari Pemkot Malang untuk membuat inovasi branding Kayutangan Heritage. Menanggapi hal itu, Kadisporapar Kota Malang Baihaqi akan mengupayakan event-event ikonik setiap bulannya di Kayutangan untuk meningkatkan branding. Baik di tingkat regional, nasional maupun internasional.
“Penyelenggaraan event setiap bulan ini hanya akan dilakukan di awal-awal periode saja sebagai bentuk promosi Kampung Heritage. Serta meningkatkan perekonomian warga sekitar. Nantinya event-event serupa secara bergilir juga kita lakukan di titik lain,” kata Baihaqi.
Namun, meskipun sejumlah pendengar City Guide mendukung gagasan ini. Tidak sedikit pula yang menyarankan agar pihak terkait memikirkan juga imbas event di sana. Seperti kemacetan, sampah dan juga ketenangan penduduk sekitar. (Yolanda Oktaviani)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :
