NewsPendidikan

Universitas Brawijaya Kukuhkan 8 Profesor Baru

Pemaparan tiga dari delapan profesor baru Universitas Brawijaya. (Foto: Heri Prasetyo)
Pemaparan tiga dari delapan profesor baru Universitas Brawijaya. (Foto: Heri Prasetyo)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Universitas Brawijaya (UB) mengukuhkan delapan profesor baru dari berbagai fakultas dan bidang keilmuan. Beberapa yang dikukuhkan adalah Prof Putu Mahardika Adi Saputra SE MSi MA PhD dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Ia menawarkan model SPATRA-DUAL untuk menganalisis perdagangan internasional. Model ini menggabungkan keterkaitan Global Value Chain (GVC) dengan tekanan tarif bilateral yang mampu merepresentasikan kompleksitas hubungan perdagangan dunia di tengah perang dagang dan sanksi ekonomi.

“SPATRA-DUAL memberi pendekatan lintas disiplin antara ekonomi internasional, spasial, dan kebijakan publik berbasis bukti,” jelas Prof Putu.

Lalu dari Fakultas Teknik ada Prof Ir Jenny Ernawati MSP PhD yang memperkenalkan model Rancang Kota Ramah Pejalan Kaki (RATAP). Penelitiannya menekankan bahwa desain kota tidak hanya estetis, tapi juga harus mendukung kesehatan masyarakat melalui peningkatan aktivitas berjalan kaki.

“Kualitas ruang fisik dan desain urban terbukti berpengaruh langsung terhadap perilaku berjalan,” tegasnya.

Sementara itu, Prof Dr Budi Santoso SH LLM dari Fakultas Hukum memaparkan konsep Flexicurity sebagai kerangka pengaturan hubungan kerja di era transformasi digital. Model ini menyeimbangkan fleksibilitas pasar tenaga kerja dengan perlindungan sosial yang inklusif.

“Konsep ini penting agar pekerja non-standar, termasuk pengemudi ojek online dan pekerja platform digital, tetap terlindungi,” jelasnya.

Dari Fakultas Teknologi Pertanian Prof Kiki Fibrianto STP MPhil PhD memperkenalkan Face-DAKO, sebuah kecerdasan buatan berbasis ekspresi wajah untuk menilai efek relaksasi teh daun kopi. Penelitiannya menunjukkan daun kopi yang biasanya menjadi limbah, justru berpotensi menjadi minuman fungsional untuk kesehatan mental.

“Angka gangguan kesehatan jiwa di Indonesia sudah mencapai 1 dari 5 penduduk. Teh daun kopi bisa menjadi solusi alami sekaligus ramah lingkungan,” ujarnya.

Reporter: Heri Prasetyo

Editor: Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button