NewsPendidikan

UM Mulai Uji Coba Sistem Smart Gate Parkir


Smart gate parkir di salah satu gerbang Universitas Negeri Malang (UM). (Foto : Heri Prasetyo)
Smart gate parkir di salah satu gerbang Universitas Negeri Malang (UM). (Foto : Heri Prasetyo)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) akan menerapkan uji coba sistem smart gate parkir untuk peningkatan keamanan dan kenyamanan di lingkungan kampus. Kebijakan ini merupakan respon terhadap maraknya laporan kehilangan kendaraan dan helm yang terjadi pada beberapa waktu terakhir.

Wakil Rektor II UM Prof Dr Puji Handayati menyampaikan bahwa sistem ini dirancang untuk membatasi akses kendaraan sembarangan ke dalam area kampus. Sekaligus menciptakan lingkungan akademik yang lebih tertib dan aman.

“Kami menyadari pentingnya rasa aman bagi mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. Smart gate parkir ini adalah bentuk ikhtiar untuk meminimalkan risiko kehilangan kendaraan di lingkungan kampus,” ujar Prof Puji, Kamis (24/7/25).

Dalam sistem baru ini, seluruh civitas akademika UM termasuk mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan akan mendapatkan akses gratis melalui pendataan plat nomor kendaraan dan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) atau ID card pegawai.

Setiap mahasiswa mendaftarkan satu kendaraan, sedangkan dosen dan tenaga kependidikan maksimal dua kendaraan. Proses masuk cukup dengan menempelkan kartu ke alat pemindai (scanner) di gerbang masuk.

Sedangkan, pengunjung umum, termasuk pengemudi ojek online, mendapat toleransi gratis selama 10–15 menit. Jika melewati batas waktu tersebut, sistem akan secara otomatis mengenakan biaya parkir yang bisa dibayarkan melalui QRIS di pintu keluar.

“Konsepnya seperti parkir di pusat perbelanjaan. Masuk dulu, lalu membayar jika melebihi waktu toleransi. Sistem ini sudah kami uji coba dengan vendor,” tambahnya.

Uji coba dimulai hari ini (24/7/2025) dan akan berlangsung selama satu bulan penuh. UM sendiri menggandeng 8 bank mitra untuk mendukung implementasi sistem ini. Bahkan, dana investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan perangkat dan sistem mencapai lebih dari Rp1,5 miliar.

Kartu identitas pegawai dan KTM mahasiswa kini juga dilengkapi branding dari bank mitra masing-masing fakultas. Di antaranya terdapat dukungan CSR dari Bank Jatim, serta bank lain yang menyuplai kartu dengan fungsi ganda (ATM dan akses gate).

Prof Puji menegaskan bahwa UM tidak tergesa-gesa dalam menerapkan kebijakan ini. Sebelumnya, berbagai perguruan tinggi yang telah lebih dulu menggunakan sistem serupa, seperti ITS, UNESA dan UNAIR.

“UM bukan yang pertama, tapi kami ingin menjadi salah satu yang terbaik dalam penerapan sistem ini. Kami pelajari, evaluasi, dan terapkan dengan pendekatan terukur,” katanya.

UM juga memastikan bahwa akses bagi wartawan, vendor kantin dan tamu kampus tetap berjalan lancar. Pihak kampus bekerja sama dengan Biro Humas (BIMAS) untuk pendataan media yang memerlukan akses jangka panjang.

“Bagi media yang telah terdaftar, akan diberikan akses khusus. Begitu juga dengan mitra kami di lingkungan kampus seperti pedagang kantin,” jelas Prof Puji.

Reporter : Heri Prasetyo

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button