NewsTransportasi

Transportasi Publik Malang Raya, Antara Sky Train dan Cable Car

Wali Kota Batu Nurochman. (Foto : Istimewa)
Wali Kota Batu Nurochman. (Foto : Istimewa)

CITY GUIDE, KOTA BATU – Pemerintah Kota Batu tengah mempertimbangkan dua opsi moda transportasi untuk mendukung mobilitas warga sekaligus menunjang sektor pariwisata yaitu sky train dan kereta gantung (cable car). Namun, hanya salah satu yang akan dipilih sesuai keputusan pemerintah pusat.

Wali Kota Batu Nurochman menjelaskan bahwa pembahasan moda transportasi ini mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Jawa Timur. Dalam regulasi tersebut, moda transportasi yang tercantum adalah cable car. Namun masih ada kemungkinan penyesuaian.

“Ada goal lah salah satu minimal di model transportasi. Di model transportasi itu memang opsinya ada dua, sky train dan kereta gantung,” jelas Cak Nur saat ditemui baru-baru ini.

Baik sky train maupun kereta gantung memiliki karakteristik dan keunggulan masing-masing. Sky train merupakan moda transportasi rel layang dengan kapasitas besar yang dapat menghubungkan titik-titik penting dengan waktu tempuh singkat. Sedangkan, kereta gantung lebih cocok untuk melintasi medan berbukit dan menghubungkan kawasan wisata, meskipun kapasitas per kabin lebih kecil.

“Itu kalau merujuk pada Perpres No 80 Tahun 2019, itu tertulis cable car. Tapi ada acuan opsi lain untuk sky train. Maka kalau salah satunya disepakati oleh pemerintah pusat, maka itu yang akan kita lakukan,” tambah Cak Nur.

Hingga saat ini belum ada pembahasan lanjutan setelah pertemuan dengan kepala daerah Malang Raya pada pertengahan bulan lalu. Dalam waktu dekat, Kelompok Kerja (Pokja) yang terdiri dari perwakilan sekretaris daerah di masing-masing wilayah Malang Raya akan segera terbentuk.

“Target pembentukan Pokja akhir tahun ini. Nantinya Pokja ini yang akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat, melakukan finalisasi opsi moda transportasi dan memulai tahapan persiapan pembangunan,” jelasnya.

Selain itu Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto menambahkan, Wali Kota Malang dan Bupati Malang melihat dua opsi ini secara berbeda. Kota Batu dengan keunggulan wisatanya lebih memilih kereta gantung. Sedangkan Kabupaten Malang lebih menginginkan sky train.

“Kalau yang diajukan Pak Sanusi itu sky train Malang Raya. Kota Batu sendiri berkeinginan kereta gantung bisa realisasi,” tambahnya.

Proyek ini masih akan melalui proses yang panjang. Selain masih perlu menunggu keputusan dari pemerintah pusat, koordinasi antar pemerintah daerah menjadi tantangan serius pembangunan transportasi lintas daerah di Malang Raya tersebut.

Reporter: Asrur Rodzi

Editor: Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button