Tingginya Perceraian di Malang, Karena Suami Malas Kerja?
CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Tingginya kasus perceraian di Malang Raya memiliki latar belakang yang bervariasi. Namun yang paling banyak adalah soal ketiadaan nafkah dari suami, sehingga membuat istri menjadi terpontang-panting memenuhi kebutuhan. Ada anggapan juga, banyak suami malas kerja yang membuat keluarganya terlantar.
Menurut Wakil Dekan 1 Fakultas Psikologi Unmer Malang M Untung Manara, angka perceraian yang tinggi merupakan akibat dari angka pernikahan dini. Artinya, perlu memutus rantai pernikahan usia remaja untuk mencegahnya.
“Tingkat pendidikan yang rendah juga menjadi salah satu penyebab besarnya angka pernikahan dini yang berujung pada perceraian. Karena itu, pendidikan harus terserap, baik itu pendidikan formal di sekolah maupun pendidikan moral,” kata Untung dalam Idjen Talk edisi 5 Juli 2024.
Menurutnya, pemerintah juga harus bisa memfasilitasi upaya pembangunan ekonomi skala kecil. Serta menciptakan lapangan pekerjaan untuk mengatasi masalah pengangguran. Di sisi lain, Founder Komunitas Save Janda, Mutiara Proehoeman mengatakan sebagai seorang janda, perempuan acapkali menghadapi stigma negatif dan diskriminasi.
“Karena itu, perlu pemberdayaan untuk para perempuan yang berstatus cerai,” kata Mutiara.
Kata Mutia, permasalahan ekonomi memang jadi masalah utama penyebab perceraian. Termasuk terbatasnya kesempatan bekerja untuk para suami yang akhirnya menyebabkan pengangguran.
Terlebih tingginya angka perceraian juga berdampak buruk pada perkembangan anak-anak. (AN)
Reporter : Intan Refa