CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Pemkot Malang masih berupaya mencari solusi terkait problem genangan air maupun banjir yang sering terjadi saat hujan. Tentu pemerintah perlu mencari penyebab, mengapa genangan masih saja muncul di setiap sudut Kota Malang.
Sejumlah pihak angkat bicara dalam topik tersebut dalam talkshow Idjen Talk bertajuk “Normalisasi Saluran Air Untuk Cegah Banjir”. Tiga narasumber hadir dalam talkshow itu, antara lain Plt Kepala Dinas PUPRPKP Kota Malang Diah Ayu Kusuma Dewi. Kemudian, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Malang Ahmad Wanedi dan Ketua Departemen Teknik Pengairan UB Runi Asamaranto.
Dalam kesempatan itu, Diah mengatakan mayoritas saluran air yang ada di Kota Malang masih berupa irigasi. Hal inilah yang menurutnya menjadi penyebab mengapa Kota Malang sering muncul genangan, padahal masuk wilayah dataran tinggi.
” Sehingga sekarang kami fokus untuk membuat masterplan drainase. Lalu, tahun ini akan mulai dilakukan sodetan-sodetan, seperti mulai dari terusan Dieng menuju Kali Metro. Itu masuk agenda minggu depan, sambil menunggu masterplan selesai,” jelas Diah.
Sementara itu Ahmad Wanedi menyebut sudah jelas bahwa masalahnya ada di sistem drainasenya yang masih sistem irigasi. Maka sekarang sudah waktunya on progress perencanaan kedepannya. Untuk itu, pihaknya mendesak DPUPRPKP, supaya segera menyelesaikan masterplan drainase.
Selain masalah drainase, Runi juga menambahkan penyebab lain yang semakin memperparah genangan. Salah satunya adalah kesadaran masyarakat masih rendah.
“Masih seringkali diketahui, saluran air yang ditutup dengan bangunan, belum lagi sedimen yang menghambat aliran air,” jelasnya.
Runi juga menyarankan agar pemkot melebarkan bagian hilir sehingga airnya tidak tersendat dan menimbulkan genangan. Serta sambil menunggu pembangunan drainase, pemerintah bisa memaksimalkan sudetan. (WL)
Editor : Intan Refa
