Terbaru, Inilah 10 Kota Terpanas di Indonesia
CITY GUIDE FM – Beberapa hari terakhir, masyarakat Indonesia merasakan hawa panas yang sangat menyengat. Menurut BMKG, beberapa kota di Indonesia mengalami suhu terpanas daripada wilayah lainnya. Berikut adalah 10 kota dan kabupaten terpanas menurut BMKG yang dirilis hari Minggu (2/10).
Kota Semarang, Jawa Tengah
Menurut BMKG Jawa Tengah, suhu tertinggi berada pada kota yang terkenal akan lumpianya yakni Kota Semarang. Suhu kota ini paling tertinggi dari wilayah lainnya yakni mencapai 36,6 derajat Celcius.
Baca juga :
Kota Palembang, Sumatera Selatan
Suhu tertinggi kedua pada bulan Oktober adalah Kota Palembang. Kota tersebut suhunya menyentuh 36,4 derajat Celcius.
Kabupaten Majalengka, Jawa Barat
BMKG Kertajati mengatakan menurut pantauannya suhu tertinggi Kabupaten Majalengka yakni mencapai 36,3 Celcius.
Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung
BMKG melaporkan suhu terpanas di Kabupaten Belitung ialah 36,1 derajat celcius.
Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan
Selanjutnya, suhu terpanas berada pada Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan dengan suhu yang mencapai 35,7 derajat Celcius.
Kabupaten Sumbawa, NTB
Kabupaten Sumbawa merupakan wilayah terpanas di NTB yang suhunya mencapai 35,6 derajat Celcius.
Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan
Menurut BMKG, suhu di Kota Banjarbaru saat ini mencapai 35,6 derajat Celcius.
Kota Palu, Sulawesi Tengah
BMKG melaporkan, suhu tertinggi di Kota Palu, Sulawesi Tengah tercatat mencapai 35,6 derajat Celcius.
Surabaya, Jawa Timur
Sudah tak asing lagi tentunya bahwa kota pahlawan ini terkenal akan kepanasannya. Menurut laporan dari BMKG Tanjung Perak menyebutkan, suhu terpanas di Surabaya mencapai 35,5 derajat Celcius.
Kota Tangerang Selatan, Banten
BMKG melaporkan, suhu terpanas di Kota Tangerang Selatan mencapai 35,2 derajat Celcius.
Itulah 10 kota dengan suhu dengan terpanas awal bulan Oktober ini. Sementara Kota Malang yang terkenal dingin, saat ini suhunya mencapai 31 derajat Celcius. Hal itu terhitung sangat panas apabila dibandingkan dengan suhu Malang biasanya.
Penulis : Dilla Dyneta (Magang)
Editor : Intan Refa