CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Saleh Widjaja akhirnya angkat bicara, menanggapi kasus pengeroyokan juru parkir (jukir) di sekitar kafe Jalan Kepundung, Bareng, Kecamatan Klojen.
Widjaja mengatakan lahan parkir yang diperebutkan warga Mergan dengan pemuda Bareng bukanlah lahan parkir resmi sesuai dengan rekomendasi dinas perhubungan. Dengan kata lain, lahan parkir di sana adalah parkir liar alias ilegal.
“Kita sempat operasi parkir, di situ penuh kendaraan dan mengganggu kendaraan yang melintas,” ujarnya di Balaikota Malang, Selasa (01/08).
Baca juga :
Widjaja kemudian menjelaskan bahwa untuk menetapkan lahan parkir resmi, haruslah ada persetujuan dari pemilik tempat usaha. Selain itu juga harus mempertimbangan analisis mengenai dampak lingkungan hidup (AMDAL) lalu lintas.
“Kalau di lokasi itu (Jalan Kepundung), pemilik usaha cafe tidak paham. Bahkan tidak mengajak orang, baik warga Bareng atau Mergan untuk memiliki lahan parkir itu,” lanjutnya.
Widjaja juga mengaku sudah melakukan mediasi antara kedua pihak yang berkonflik terkait pengelolaan lahan parkir itu.
“Sebulan lalu kita bersama Polsek Klojen mediasi kedua belah pihak. Dari mediasi itu, sudah ada kesepakatan pembagian lahan parkir. Kami pun akan menyetujui itu menjadi titik parkir resmi, apabila tidak ada permasalahan lagi. Namun, kemarin Minggu ada pengeroyokan,” tambahnya.
Untuk itu, pihaknya berencana akan intens menertibkan parkir liar, agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Widjaja juga menegaskan agar masyarakat tidak memberikan retribusi kepada jukir di area parkir liar.
Sebelumnya, pada Minggu (30/7) sore, Bagus Wahyudi (28) menjadi sasaran pengeroyokan sejumlah jukir yang berebut lahan parkir di Kelurahan Bareng, Malang. Akibat pengeroyokan ini, ayah Wahyu yaitu Henny Djoko turut menjadi korban dengan sejumlah luka di wajah.
Reporter : Oky Novianton
Editor : Intan Refa
