CITY GUIDE, KABUPATEN MALANG – Rangkaian sosialisasi Pooling Fund Bencana (PFB) terus berlanjut di berbagai wilayah di Jawa Timur. Pada Jumat (21/11/2025), sosialisasi ditandai dengan aksi penanaman pohon serentak di sejumlah titik di Malang Raya, salah satunya di Taman Merak, Dusun Bakir, Desa Sukamulyo, Kecamatan Pujon.
Agenda ini menjadi bagian dari implementasi mitigasi ekologis yang terhubung langsung dengan penguatan pendanaan mitigasi bencana melalui skema pooling fund. Total 2.000 pohon ditanam pada kegiatan serentak ini di berbagai lokasi.
Selain Sukamulyo, kegiatan juga berlangsung di beberapa titik lain yang menjadi bagian dari gerakan penanaman vegetasi terpadu di Malang Raya, sebagai upaya memulihkan lingkungan sekaligus memperkuat daya dukung kawasan rawan bencana.
Melalui sambungan Zoom dari kawasan DAS Ciliwung Bogor, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno menyampaikan pesan penting.
“Kita tanam pohon hari ini sebagai momentum pengingat agar tidak hanya dilakukan pada Hari Pohon Sedunia. Gerakan ini perlu dilakukan secara masif didukung oleh infrastruktur yang ada,” ujarnya.
Menurutnya, penanaman pohon tidak hanya bernilai ekologis, tetapi juga dapat memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat melalui peningkatan kekayaan hayati dan pemulihan lanskap desa.
Pada kesempatan yang sama Inspektur Utama BNPB Saeful Alam yang hadir langsung di lokasi, menegaskan bahwa aksi ekologis ini adalah bukti pemanfaatan pooling fund dimulai dari kegiatan mitigasi sebelum bencana terjadi.
“Hari ini merupakan lanjutan rangkaian dari sosialisasi pooling fund dana bencana. Di sinilah terlihat bahwa pooling fund terwujud sejak proses mitigasi. Program ini adalah inovasi penting untuk memperkuat pendanaan penanggulangan bencana,” jelasnya.
Ia juga mengapresiasi seluruh pihak yang hadir dan berharap aksi tanam pohon dapat membawa manfaat jangka panjang bagi generasi muda serta mampu mengurangi risiko bencana di Jawa Timur.
“Semoga apa yang kita tanam hari ini menjadi berkah dan bermanfaat untuk generasi mendatang sehingga potensi bencana dapat dikurangi,” tutupnya.
Reporter: Asrur Rodzi
Editor: Intan Refa
