Siswa Kota Batu Enggan Santap MBG, Heli Minta Maaf dan Akan Evaluasi

CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto menyampaikan permintaan maaf atas keluhan menu MBG yang tidak layak dan berujung penghentian distribusinya ke siswa. Sebab, kabarnya ada 11 siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Batu mengalami mual dan mendapat penanganan di Unit Kesehatan Sekolah (UKS).
“Iya, ini kan program awal-awal MBG yang ada di Kota Batu. Tentunya kami, Pemerintah Kota Batu, mohon maaf kepada masyarakat. Ke depan akan kami upayakan lebih sempurna lagi, karena ini masih tahap uji coba di beberapa sekolah,” ujar Heli saat dihubungi, Sabtu (28/9/2025).
Meski belum menerima laporan resmi, ia akan tetap melakukan evaluasi menyeluruh. Fokusnya adalah pada pengawasan Standar Operasional Prosedur (SOP) serta penyelidikan penyebab munculnya kejadian tersebut.
“Sementara ini, kami belum dapat laporan resmi dari beberapa dapur. Malah tahunya dari teman-teman media. Pastinya kami akan survei ke sana untuk melihat kondisi dapur-dapur yang saat ini sudah beroperasi,” jelasnya.
Politikus Gerindra itu juga menyebut Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang melayani SMPN 1 Kota Batu akan tetap beroperasi, namun akan ada evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.
“Dapur tetap operasional, tapi harus ada perbaikan. Saat ini sudah ada dua dapur yang aktif, dan jumlahnya akan terus bertambah,” katanya
Heli juga akan melaporkan kondisi ini ke Badan Gizi Nasional (BGN), di mana Wakil Ketua BGN Sonny Sanjaya kabarnya akan terbang ke Kota Batu untuk memantau langsung.
“Sebenarnya pemerintah daerah ini kan hanya memantau. Itu BGN berdiri sendiri, tapi kami diwajibkan juga harus ada MBG. Pemerintah daerah juga harus punya. Saat ini kami masih progres menyiapkan lahan untuk MBG,” tambahnya.
Ia memastikan dapur yang sudah aktif akan tetap beroperasi sambil melakukan perbaikan, sembari mempersiapkan dapur yang belum aktif. Heli juga mengungkapkan bahwa SPPG di Desa Beji akan mulai produksi dalam waktu dekat.
“Yang di Desa Beji, insyaallah bulan depan sudah bisa produksi,” ujarnya.
Pemerintah Kota Batu menargetkan pembangunan 14 dapur MBG agar mampu menjangkau sekitar 39–40 ribu siswa di seluruh wilayah. Namun, dalam masa uji coba, sejumlah sekolah menolak menerima paket MBG setelah menemukan makanan dalam kondisi basi atau berbau. Di antaranya SMA Negeri 1 Batu dan SMP Negeri 1 Batu.
Dari beberapa kutipan di media BGN juga mengklaim akan memproses pidana pengelola dapur yang terbukti menghasilkan makanan mengandung zat berbahaya. Hingga September lalu, BGN telah menutup 40 dapur MBG yang tidak sesuai dengan SOP.
Reporter: Asrur Rodzi
Editor: Intan Refa