CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Sejumlah daerah sudah mulai menerapkan Program Makan Bergizi Gratis di beberapa sekolah. Penerapan ini memang belum sepenuhnya merata. Seperti wilayah Malang Raya ini, baru Kabupaten Malang yang sudah melaksanakan MBG.
Tentu dalam pelaksanaannya, terdapat sejumlah dinamika yang menjadi bahan evaluasi. Ahli Gizi Suci Latifah mengatakan sebenarnya ini program bagus dari pemerintah karena tidak semua anak yang setiap pagi biasa sarapan.
Ada mereka golongan yang tidak terbiasa sarapan kemudian siang harinya justru jajan sembarangan dan bahkan kurang bergizi.
“Ketika anak-anak pagi hari tidak sarapan dan siangnya makan makanan sembarangan, ini bisa menyebabkan anemia dan mempengaruhi tumbuh kembangnya termasuk daya tangkap pelajaran di sekolah,” kata Suci.
Baca juga :
Menurutnya, konsepnya sendiri sebenarnya sudah bagus. Hanya saja ke depan perlu mengcover dengan baik mulai dari protein, serat dan karbohidratnya. Perlu diketahui, pemenuhan protein dari daging sapi atau ayam saja dinilai kurang. Sehingga untuk penambahan nutrisinya bisa dengan memberikan telur juga.
Salah satu orang tua siswa Agustina menjelaskan karakteristik anak-anak soal preferensi makanan itu beragam di sekolah. Ada yang memang pemilih dalam makanan atau ada yang alergi terhadap makanan tertentu.
Kata Agustina mengingat saat ini penyelenggaraan Makan Bergizi Gratis di beberapa sekolah di Kabupaten Malang, alangkah lebih baik kalau Pemerintah Kota Malang memperhatikan menunya.
“Ketika tidak memungkinkan penyelenggara untuk mengcover hal-hal khusus seperti ini, maka peran orang tua di sini yang penting yaitu dengan memberikan pemahaman kepada anaknya dari rumah,” kata Agustina. (WL)
Editor : Intan Refa
