CITY GUIDE FM – Maag dan gastroesophageal reflux disease (GERD) sama-sama merupakan gangguan kesehatan yang menandakan ada masalah di lambung. Selain itu, keduanya juga memiliki gejala berupa nyeri perut. Namun supaya tidak salah mengira, berikut ini perbedaan maag dengan GERD :
Penyebab
Maag adalah peradangan pada dinding asam lambung yang memicu rasa tidak nyaman di perut bagian atas sehabis mengonsumsi minuman atau makanan tertentu. Misalnya alkohol, minuman tinggi kafein, serta obat-obatan tertentu seperti aspirin dan ibuprofen.
Ada pula faktor-faktor lainnya yang mampu mengakibatkan maag, seperti kebiasaan merokok, telat makan, infeksi bakteri, penyakit autoimun, hingga stres. Inilah yang menimbulkan gejala maag muncul.
Sedangkan GERD merupakan kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan sehingga ulu hati terasa nyeri serta dada terbakar. Penyebabnya bisa karena tidur setelah makan, makan berlebihan, dan obat yang menyebabkan jantung berdebar.
Gejala
Meski gejala yang hampir sama, maag dan GERD memiliki perbedaan yang signifikan. Pada maag, biasanya ditandai dengan bagian atas perut kembung, perut terasa penuh, nyeri ulu hati, kentut dan sendawa, mual serta mentah.
Sementara gejala GERD termasuk lebih berat daripada maag, yakni sensasi terbakar pada dada sebanyak dua kali atau lebih seminggu, kesulitan menelan, nyeri dada, kerongkongan mengganjal, dan regurgitasi atau asam lambung naik.
Pengobatan
Umumnya, pengobatan maag tergantung pada tingkat keparahannya. Jika ringan, maka bisa teratasi dengan menerapkan gaya hidup sehat dan pada kasus yang berat, konsumsi obat-obatan menjadi solusinya. Misalnya obat antibiotik, antisida, antagonis reseptor H-2, dan proton pump inhibitor (PPI).
Untuk GERD, pengobatan berawal dari perubahan menu makan dengan beralih ke hidangan yang tidak terlalu asin dan pedas serta rendah lemak. Lalu penderita juga perlu menerapkan pola hidup sehat. Jika tidak membaik, maka dokter akan menganjurkan meminum obat untuk meredakan gejala.
Penulis : Faydina Rizki
Editor : Intan Refa