Senior Bukan Selesai : Menyoal Batas Usia Kerja

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Tenaga kerja produktif di Indonesia sudah lama menghadapi kenyataan Batasan usia yang menghalangi mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Kondisi ini seiring berjalannya waktu membuat para pencari kerja menjadi gerah dan mendesak pemerintah untuk menghapus batas usia pelamar kerja.
Plt Sekretaris Dinas Ketenagakerjaan Kota Batu Suyanto menjelaskan pihaknya tidak bisa berbuat banyak soal aturan-aturan kerja. Karena instansi daerah juga mengacu pada regulasi di pemerintah pusat.
“Sebagai bentuk dukungan, kami akan lebih masifkan pelatihan-pelatihan, sehingga menyiapkan tenaga kerja di Kota Batu yang siap secara kemampuannya,” ungkap Suyanto.
Pihaknya juga akan mengawal apapun yang jadi keputusan pemerintah pusat. Karena dia yakin sebelum memutuskan kebijakan, ada diskusi dengan melibatkan beberapa perusahaan dan pakar.
Sedangkan, Ketua Kamar Dagang dan Industri Jawa Timur Adik Dwi Putranto melihat dari sisi industri, ada dua golongan pencari kerja. Antara lain anak muda usia 30 tahun ke bawah atau fresh graduate dan pekerja usia 30 tahun ke atas.
“Banyak perusahaan memilih anak muda, karena jangka bekerjanya bisa lebih panjang. Begitupun untuk tingkat produktivitas, juga lebih tinggi anak muda,” jelas Adik.
Pada prinsipnya, perusahaan melakukan pendekatan pada segi produktifitas dan kompetensi. Tentu, Adik sendiri akan menghormati keputusan pemerintah soal penghapusan batas usia dalam kualifikasi pelamar kerja.
Tapi dia menegaskan akan menyesuaikan kebutuhan perusahaan dalam pemenuhan hardskill dan softskill. Sehingga akan seimbang dengan hak-hak pekerja yang diberikan oleh perusahaan.
Dosen Psikologi Industri Universitas Muhammadiyah Malang Zakarija menjelaskan dalam proses rekrutmen, sangat menyesuaikan kebutuhan internal perusahaan. Ada posisi yang memang mempertimbangkan pengalaman dan umur yang matang.
“Ada juga perusahaan yang butuh tenaga kerja di usia-usia produktif untuk mengejar target produksi setiap harinya,” katanya.
Zakarija menambahkan tidak berarti usia tua dikesampingkan di dunia kerja. Mengingat usia yang bertambah, kemampuan kognitif juga mengikuti. (WL)
Editor : Intan Refa