Santri di Tengah Geliat Pilpres
CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Kontestasi pemilu dari tahun ke tahun, tidak pernah lepas dari keterlibatan santri sebagai salah satu upaya meraup dukungan. Dalam Idjen Talk bertajuk “Santri di Tengah Geliat Pilpres”, Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jawa Timur Prof M Mas’ud Said mengatakan suara santri berpeluang besar dalam meraup kemenangan di Jatim.
Sebab terdapat 6.200 pondok pesantren dengan potensi suara santri sebanyak 40 juta orang. Walau memang kemungkinan ada kecenderungan dan perbedaan di setiap pondok pesantren dalam menentukan pilihan.
“Karena sistem politik demokrasi bisa membuat polarisasi, dengan pemetaan suara di beberapa pondok pesantren,” kata Prof Mas’ud.
Baca juga :
Namun menurut Mas’ud, polarisasi ini hanya berlaku pada awal pemilu saja. Lalu polarisasi akan memuai dan membaur bersama pola lainnya. Di sisi lain, tidak menutup kemungkinan santri dalam satu lingkup pondok pesantren juga akan memiliki pilihan yang berbeda dengan pimpinan.
Karena kecenderungan saat ini juga sudah mulai dipengaruhi oleh banyak faktor. Tidak lagi soal kunjungan para calon, tetapi juga bisa berdasar opini publik maupun informasi di media massa. Sementara itu, Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga Dr Suko Widodo menggambarkan saat ini Jawa timur menjadi battleground dalam pemilu.
Terutama karena suara santri khususnya dari golongan NU sangat besar dan berpotensi besar dalam pembentukan opini publik di tengah pilpres. Apalagi Influencer penentu elektabilitas suara pemilu bisa juga dari kalangan santri yang menjadi politisi.
“Saya berharap agar santri tidak ditunggangi politisi dan harusnya santri yang bisa mempengaruhi parpol dengan geliat politik adem dan meneduhkan. Khususnya di tengah peningkatan hoax serta tingginya pembullyan citra di media sosial,” kata Suko. (Yolanda Oktaviani)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :