KesehatanNews

RSUD Kanjuruhan Gunakan DBHCHT untuk Memperluas Kapasitas IGD


Proyek perluasan gedung IGD 4 lantai RSUD Kanjuruhan. (Foto: Intan Refa)
Proyek perluasan gedung IGD 4 lantai RSUD Kanjuruhan. (Foto: Intan Refa)

CITY GUIDE FM, KABUPATEN MALANG- RSUD Kanjuruhan mendapatkan alokasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2025 sebesar Rp32,7 miliar. Jumlah ini naik hampir 3 kali lipat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp17 miliar.

Direktur RSUD Kanjuruhan dr Nur Rochmah MMRS menyatakan anggaran yang diterima itu, dialokasikan untuk memperluas kapasitas Instalasi Gawat Darurat (IGD). Mulai dari lantai dasar untuk IGD, lantai 2 untuk ICU, lantai 3 untuk ICCU dan lantai 4 untuk ruang NICU dan PICU.

Selain itu, pihaknya juga menambah alat kesehatan lagi berupa 5 brankar transfer pasien sebanyak 5 unit dan 1 PACS (Picture Archiving and Communication System).

“PACS itu perangkat keras dan lunak untuk radiologi. Gunanya, alat hasil pemeriksaan radiologi akan didistribusikan langsung secara digital kepada dokter pelaksana. Jadi ada komunikasi antara dokter pelaksana dengan dokter radiologi. Sehingga, lebih cepat dan akurasi datanya lebih baik lagi,” papar dr Nur Rochma.

Khusus untuk pengadaan alkes radiologi dan brankar ini, pihaknya menganggarkan Rp3,69 miliar. Di samping pengadaan alkes, RSUD Kanjuruhan juga melakukan pemeliharaan pada sejumlah alat kesehatan canggih yang butuh biaya cukup besar.

Ada 51 unit peralatan yang perlu di-maintenance antara lain X-Ray, Panoramic, USG, CT Scan, MRI, EKG, anastesi ventilator, mesin autoclave dan lain-lain.


Direktur RSUD Kanjuruhan dr Nur Rochmah MMRS (baju biru) memaparkan data penggunaan DBHCHT. (Foto: Intan Refa)
Direktur RSUD Kanjuruhan dr Nur Rochmah MMRS (baju biru) memaparkan data penggunaan DBHCHT. (Foto: Intan Refa)

“Setiap alat kesehatan setiap tahun harus di-maintenance dan dikalibrasi. Sehingga hasil yang dikeluarkan tervalidasi dengan baik. Biaya yang dibutuhkan cukup besar yaitu Rp4,7 miliar,” lanjutnya.

Di sisi lain, Wakil Direktur Administrasi dan Keuangan RSUD Kanjuruhan Yudiono SKP MKes menambahkan, secara umum kapasitas IGD adalah 240 bed.

“Mudah-mudahan pembangunan yang bersumber dari cukai ini, akan memberikan kemampuan RSUD Kanjuruhan untuk memberikan pelayanan kegawatdaruratan. Serta memaksimalkan peran rumah sakit dan menjawab kejadian beberapa waktu terakhir di mana kita sering mengalami over kapasitas karena tempat yang terbatas,” jelasnya.

Anggaran untuk perluasan IGD ini sekitar Rp17 miliar. Plus rehabilitasi gedung rawat inap Diponegoro membutuhkan dana sebesar Rp2,5 miliar. Hingga saat ini, proyek masih berlangsung dan ditargetkan selesai hingga akhir tahun 2025 mendatang. (adv)

Reporter: Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button