Budaya dan PariwisataNews

Respon Jasa Tirta I Soal Sistem Pembayaran di Waduk Lahor

Gate otomatis untuk pembayaran non tunai di Bendungan Lahor, Sumberpucung. (Foto : kiriman pendengar)

CITY GUIDE FM, KABUPATEN MALANG – Pihak Perum Jasa Tirta I akhirnya merespon opini masyarakat terkait sistem pembayaran non tunai atau cashless di loket Bendungan Lahor. Kepala Subdiv Pengendalian Operasional Bisnis Perum Jasa Tirta I Kristiyono mengatakan memang saat ini, sistem pembayaran baru ini masih dalam masa transisi.

“Untuk saat ini, kartu e-toll yang baru bisa digunakan adalah milik BRI (Brizzi). Jadi untuk yang e-toll Mandiri dan BCA itu bertahap,” kata Kris.

Pihaknya saat ini terus berkoordinasi dengan sejumlah perbankan untuk mempercepat pengaktifan fungsi e-toll. Sehingga akhir Januari targetnya itu semua jenis e-toll dapat segera digunakan.

Namun, bagi pengendara yang sudah memiliki e-toll non Brizzi, Kris mengatakan petugas loket telah mempersiapkan mesin EDC. Secara garis besar, pihaknya masih akan melayani pembayaran tunai selama masa transisi sekitar dua bulan ini.

Baca juga :

“Karena berbicara soal habit, kita butuh waaktu yang cukup lama. Tentunya kebijakan ini adalah win-win antara Perum Jasa Tirta I yang fungsinya ingin mengamankan aset melalui gate. Dan kita juga berusaha memahami habit dari masyarakat. Ada rentang waktu yang kita harapkan bisa secepat mungkin beralih ke non tunai semuanya,” lanjut Kris.

Untuk itu, menurutnya antrian kendaraan yang terjadi di gate Bendungan Lahor bukan karena sistem, melainkan murni akibat volume kendaraan. Sesuai prediksi ketika masa liburan ini, mulai 24 Desember 2024 sampai 2 Januari 2025, volume arus lalu lintas pasti akan tinggi.

“Kami merencanakan apabila akan terekskalasi sampai macet, maka kami akan alihkan kendaraan ke jalan utama. Jadi tidak melintas ke bendungan,” lanjutnya.

Ada sejumlah masukan dari para pendengar seperti minimnya spanduk atau pamflet sosialisasi atau tata cara pembayaran. Serta usulan penambahan satu gate lagi ketika peak season untuk memecah kepadatan arus lalu lintas.

“Baik, kami catat masukan dari masyarakat dan jadi bahan evaluasi,” imbuh Kris.

Terakhir, dia menegaskan bahwa baik pengendara roda dua dan empat, harus memiliki kartu e-toll untuk melintas. Setidaknya untuk 6 bulan pertama penerapan kebijakan ini. Selain kartu e-toll, pengguna jalan dapat mengurus kartu member untuk bebas keluar masuk.

Untuk roda dua biaya membership sebesar Rp 15 ribu per bulan dan roda empat Rp 50 ribu per bulan. Masyarakat dapat mengurus kartu member di kantor dekat loket pembayaran. Metode pembayaran cashless ini hanya berlaku di gate Malang menuju Blitar.

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button