Puluhan Seniman Kota Batu Ajak October Break di Galeri Raos

CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Ada suasana yang berbeda di Galeri Raos, di mana 51 seniman menuangkan karya terbarunya bertajuk “Liburan Oktober: Jeda Sejenak” mulai 11-18 Oktober mendatang. Kali ini setiap seniman diberi kebebasan penuh untuk menampilkan karya tanpa batasan tema.
Tujuannya, agar mereka dapat mengekspresikan diri secara jujur dan spontan. Pameran menjelang momentum HUT Kota Batu, menjadikannya ajang refleksi bagi para pelaku seni untuk menengok kembali apa yang belum terwujud dalam perjalanan kreatif mereka.
“Ini juga berbarengan dengan ulang tahun Kota Batu, jadi kita mencoba untuk merenungkan apa yang belum terwujudkan. Kita kumpulkan yang muda-muda itu untuk berkarya menyambut ulang tahun Kota Batu,” ujar salah satu penggagas pamera, Yunus Tupai (56).
Menurut Yunus, kehadiran 51 seniman dalam satu pameran menjadi bukti semangat kolektif yang kuat di kalangan perupa Kota Batu. Ia juga menyebut, inisiatif ini sekaligus menegaskan pentingnya regenerasi seniman muda di kota wisata tersebut.
“Wakil wali kota dan dinas pariwisata juga datang dan berpesan agar ada stabilitas kegiatan pameran. Pemerintah berharap kegiatan seperti ini bisa terus diwadahi oleh Pondok Seni. Supaya seniman punya tempat yang mendampingi mereka,” tuturnya.
Pondok Seni sendiri merupakan yayasan yang menaungi Galeri Raos sekaligus menjadi motor penggerak berbagai kegiatan seni rupa di Kota Batu. Pemerintah juga menginginkan agar kegiatan pameran dapat melibatkan pelajar dari tingkat SD hingga SMA sebagai bentuk pembinaan regenerasi.
Dalam kuratorial karya Watonisays (Visual Artist Studio Pictolo), pameran “Liburan Oktober: Jeda Sejenak” menggambarkan ruang hening di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern. Di tengah gempuran berita, ketimpangan dan tekanan sosial, pameran ini menjadi ajakan untuk berhenti sejenak dan menoleh ke dalam diri.
Pameran ini tidak menawarkan solusi instan. Akan tetapi sebuah oase visual atau titik pemberhentian yang tenang di tengah laju yang terburu-buru. Setiap kanvas adalah cerminan atas gejolak batin dan observasi terhadap realitas.
Pemilihan “October Break” bukanlah bentuk pelarian. Tetapi ajakan untuk introspeksi, mempertanyakan nilai-nilai yang perlahan terkikis dan menemukan kembali keseimbangan. Lukisan-lukisan di dalamnya menjadi cermin yang memantulkan kerinduan akan keadilan dan kedamaian.
Reporter: Asrur Rodzi
Editor: Intan Refa