Pramuka di Zaman Gen Z, Masih Relevan?
CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Pembantu Pembina Pramuka Penggalang dan Penegak Ahmad Afifuddin memandang minat Gen Z untuk bergabung pramuka memang menurun. Penyebabnya bisa beragam, rata-rata karena banyak kegiatan yang lebih menarik. Seperti UKM atau bergabung dalam komunitas.
“Padahal mengikuti pramuka akan cukup berguna ketika bekerja nanti. Jadi di dalam pramuka itu kita belajar beberapa ilmu dasar berorganisasi,” kata Afif.
Terlebih, sistem pendidikan di pramuka itu berbeda dari pendidikan formal. Jika dalam pendidikan formal, siswa dalam satu kelas bisa naik kelas atau lulus bersama. Sedangkan pramuka bergantung pada kemampuan personalnya.
Maka menurutnya, untuk mengantisipasi penurunan minat ini, pramuka bisa berkolaborasi dengan organisasi atau komunitas lain. Begitu pula dengan Rian, Pramuka Penegak Garuda Lumajang. Dia membenarkan bahwa banyak yang dia dapatkan selama mengikuti organisasi ini.
“Saya aktif cukup lama sampai saat ini. Banyak ilmu yang membantu saya lebih siap dan cepat beradaptasi di dunia kerja,” kata Rian.
Bahkan dia juga mendapatkan ilmu soal administrasi yang merupakan dasar pekerjaan. Sehingga dengan begitu, Rian lebih cepat mengikuti ritme kerja. Di sisi lain, Kaprodi Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang Luluk Kumalasari setuju dengan pendapat para penegak tersebut.
Menurutnya, banyak nilai-nilai ajaran di dalam pramuka yang tetap relevan sampai saat ini. Seperti Dasa Dharma Pramuka yang mengajarkan untuk saling menghargai sesama, peduli lingkungan dan sopan santun.
“Dasa Dharma itu bukan hanya sekedar dihafalkan, tapi juga dipahami dan diimplementasikan dalam kehidupan,” kata Luluk.
Dengan begitu anggota pramuka akan terbiasa kritis, rasional dan mampu menjalin kerjasama dengan baik. Luluk juga berpendapat ada korelasi antara kemudahan teknologi dengan menurunnya minat Gen Z terhadap pramuka. (WL)
Editor : Intan Refa