PHRI Tetap Yakin Okupansi Hotel di Kota Batu Capai 100 Persen Saat Nataru

CITY GUIDE FM, KOTA BATU – Meski tingkat reservasi hotel untuk malam Natal dan Tahun Baru (Nataru) tidak sebaik tahun-tahun sebelumnya, PHRI Kota Batu tetap optimistis tingkat okupansi hotel dan restoran di Kota Batu akan mencapai 100 persen.
Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi, menyatakan bahwa meskipun kondisi ekonomi belum sepenuhnya kondusif, Kota Batu dari tahun ke tahun selalu menjadi destinasi favorit saat libur Nataru.
“Kita harus bisa 90 sampai 100 persen. Tetap itu. Kalau malam Natal dan malam Tahun Baru kita harus seperti itu. Ya mungkin tidak setinggi tahun lalu, tapi rata-rata bisa,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa okupansi hotel menjelang periode Nataru biasanya memang tinggi, umumnya berada pada kisaran 70–80 persen. Menurut Sujud, naik turunnya tingkat hunian merupakan hal yang wajar menjelang masa liburan akhir tahun.
“Mulai tanggal 24 sampai 31 itu bisa sampai paling tidak 80–90 persen rata-ratanya. Jadi memang ada fluktuasi,” ujarnya.
Direktur Selecta itu juga menyampaikan bahwa optimisme tersebut berasal dari karakteristik Kota Batu yang berbeda dengan wilayah lain. Suhu dingin, udara pegunungan, serta banyaknya kawasan berhutan menjadi daya tarik utama wisatawan.
“Karena kita berbeda, hawanya masih asri dan hutannya cukup banyak. Sekitar 50–60 persen wilayah kita masih hutan,” jelasnya.
Meski demikian, Sujud mengakui bahwa pertumbuhan hotel dan destinasi wisata di luar Kota Batu menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku industri perhotelan di daerah tersebut. Namun ia menilai keasrian lingkungan tetap menjadi keunggulan kompetitif.
“Ketika ada hotel baru di kota lain, orang pasti ingin mencoba. Itu biasa. Tapi kalau tidak puas, mereka pasti kembali ke kita. Hal seperti itu sering terjadi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Onny Ardianto, mengonfirmasi bahwa data okupansi hotel di Kota Batu memang menurun pada 2025. Namun, menurutnya, tingkat kunjungan cenderung stabil ketika memasuki masa liburan.
“Ada penurunan 30 sampai 40 persen dari tahun sebelumnya. Bisa jadi karena rapat dinas yang mengalami efisiensi. Namun untuk akhir pekan, sepertinya tidak ada penurunan,” jelasnya.
Onny menilai kondisi ini dapat menjadi kabar baik karena okupansi biasanya kembali stabil menjelang akhir tahun. Ia optimistis tingkat hunian hotel saat malam pergantian tahun akan tetap tinggi.
“Di akhir tahun, yang notabenenya malam Tahun Baru, harapannya tidak ada penurunan,” tutupnya.
Reporter: Asrur Rodzi




