Petani Tembakau Desa Sukorejo Antusias Ikut Sekolah Lapang Pengendalian Hama

CITY GUIDE FM, KABUPATEN MALANG – Sebanyak 32 petani dari Kelompok Tani Sri Rejeki 1 Desa Sukorejo Kecamatan Gondanglegi mengikuti Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPHT), Rabu (3/9/2025).
Kegiatan ini menjadi salah satu program Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang dengan menggunakan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sebesar Rp19 miliar untuk tahun 2025.
Secara garis besar, para petani akan belajar menjadi ‘dokter’ bagi kebun tembakau miliknya selama 10 kali pertemuan. Kepala DTPHP Kabupaten Malang Avicenna M Saniputra mengapresiasi kemauan para petani Sri Rejeki ini untuk melakukan diversifikasi pertanian, sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Kita bisa lihat, petani melakukan sekolah lapang dalam rangka pengendalian hama terpadu yang harapannya nanti produksi tembakau bisa di atas 1 ton per hektarnya,” kata Avi.

Sebab, tanaman tembakau memang perlu ketelitian dalam mencegah hama dan virus yang berpotensi mengurangi kuantitas produksi. Walaupun baru memulai bertani tembakau, Poktan Sri Rejeki 1 telah memproduksi 5 kuintal daun tembakau basah berjenis Tembakau Jawa (Rejeb) di atas lahan seluas 2 ribu meter persegi. Serta mampu panen 5-6 kali dalam setahun.
Avi sangat mendukung upaya diversifikasi tanaman selain hortikultura. Karena petani tidak akan bergantung pada satu komoditas saja. Tetapi lebih beragam dengan menyesuaikan kondisi cuacanya dan teknik penanaman.
Sementara itu, Kabid Perkebunan DTPHP Kabupaten Malang Kholida Masruroh menambahkan selain sekolah lapang, pihaknya juga mengalokasikan anggaran DBHCHT itu untuk beberapa program lain.
“Jadi program penyediaan dan pengembangan sarpras pertanian antara lain pembangunan screenhouse, Uppo dan bantuan para-para. Lalu ada juga pembangunan jalan produksi yang memudahkan petani mengangkut hasil panen. Kemudian pembangunan gudang penyimpanan dan dome pengering. Ada juga rehabilitas jaringan irigasi, bantuan pupuk serta bimbingan teknis yang seperti hari ini,” terang Kholida.

Dengan demikian, pertumbuhan lahan tembakau di Kabupaten Malang terus meluas seiring dengan upaya penganekaragaman pertanian. Pada tahun 2024, Kabupaten Malang telah memiliki 862 hektar lahan tembakau dengan 7.700 ton produksi tembakau basah.
Sedangkan tahun 2025, DTPHP Kabupaten Malang menargetkan luasan lahan tembakau bertambah menjadi 900 hektar dengan potensi produksinya 10 ribu ton. Kecamatan Gondanglegi sendiri menjadi salah satu wilayah pengembangan pertanian tembakau. Di mana pada 2024, areal pertanian tembakau mencapai 2 hektar. (adv)
Reporter: Intan Refa