Ekonomi BisnisNews

Penjualan Bambu di Kota Malang Masih Sepi Jelang Agustusan


Penjual bambu di Jalan Citra Garden City, Kelurahan Buring. (Foto : Heri Prasetyo)
Penjual bambu di Jalan Citra Garden City, Kelurahan Buring. (Foto : Heri Prasetyo)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Penjualan bambu untuk dekorasi peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia mulai menggeliat di Kota Malang. Salah satu penjual bambu di bantaran sungai Jalan Citra Garden City, Kelurahan Buring, Nazar mengatakan penjualan mulai terlihat tapi belum seramai tahun-tahun sebelumnya.

“Kalau tahun-tahun lalu, sehari bisa laku 100 sampai 200 batang. Sekarang, 50 batang saja sudah mentok,” ujarnya, Kamis (31/7/25).

Penjual yang melanjutkan bisnis ayahnya berkisar tahun 1970-an itu, mengatakan permintaan terbanyak saat ini masih didominasi bambu untuk umbul-umbul, atau hiasan khas Agustusan. Umumnya, jenis bambu rampal paling sering dicari karena ringan dan cocok digunakan sebagai tiang bendera.

“Biasanya panjangnya 7 sampai 7,5 meter. Ada juga yang cari sampai 8 meter,” jelasnya.

Harga bambu untuk bendera dipatok sekitar Rp15 ribu per batang. Sedangkan bambu untuk keperluan bangunan seperti andang dan usuk dijual lebih mahal. Satu lonjor bambu andang dibanderol Rp20 ribu, usuk bentel isi 10 dihargai Rp120 ribu, dan bongkot bambu isi 15 mencapai Rp140 ribu.

Meski penjualan belum memuncak, Nazar tetap menambah stok menjelang puncak perayaan.

“Kemarin stok 200 batang, ini mau datang lagi 250 batang. Biasanya penjualan mentok sampai tanggal 5 Agustus,” katanya.

Namun Nazar mengakui, tahun ini ada tantangan tersendiri dalam mencari stok bambu.

“Musimnya belum pas. Bambu tua yang bagus buat tiang masih jarang,” keluhnya.

Meski tak seramai dulu, semangat menyambut bulan kemerdekaan masih terasa. Pembeli pun datang dari berbagai daerah, bahkan hingga dari Kota Batu.

Reporter : Heri Prasetyo

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button