Pemkot Malang Razia Angkutan Barang, Puluhan Kena Tilang

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Ratusan kendaraan angkutan barang terjaring razia operasi gabungan yang terdiri dari Dinas Perhubungan, Polresta Malang Kota dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Malang. Razia yang dilakukan pada Rabu (23/7/2025) menjadi bagian dari Operasi Patuh Semeru 2025.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengatakan bahwa operasi ini juga menyasar kendaraan angkutan barang yang over dimensi dan over load (ODOL).
“Jika kendaraan ODOL dibiarkan, maka kerusakan jalan akan lebih cepat terjadi. Jalan yang seharusnya bertahan 4–5 tahun bisa rusak dalam waktu lebih singkat. Biaya perbaikannya naik, dan ini berdampak pada inflasi daerah,” jelas Widjaja.
Dari hasil pemeriksaan, ada 35 kendaraan yang kena tilang dari 225 kendaraan diuji kelengkapan dan muatannya. Meski, tidak ditemukan pelanggaran serius terkait ODOL.

Pelanggaran umumnya terkait dokumen tidak lengkap, seperti surat jalan dan bukti uji KIR. Petugas juga menanyakan jenis barang yang diangkut serta jalur distribusinya untuk mengevaluasi potensi hambatan logistik yang bisa memicu kenaikan harga.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menegaskan pentingnya pengawasan distribusi barang dalam pelaksanaan operasi ini. Menurutnya, distribusi logistik yang lancar menjadi salah satu kunci pengendalian inflasi di wilayah Malang Raya.
“Kami ingin memastikan bahwa pergerakan barang, terutama kebutuhan pokok, berjalan tanpa hambatan. Distribusi yang tersendat bisa berdampak langsung pada harga di pasar,” ungkap Wahyu saat memantau kegiatan operasi di Jalan Raya Langsep.
Wahyu menjelaskan bahwa kegiatan ini tak hanya menyasar keselamatan lalu lintas, tetapi juga bagian dari strategi pemantauan rutin TPID. Terutama pasca temuan beberapa keterlambatan distribusi barang pokok di pasar tradisional.
Salah satu pelanggar, Lasmono (58) warga Buring pengemudi pick up L300, dikenai tilang karena tidak membawa STNK.
“Saya lupa ga bawa STNK, biasanya saya selipkan di dasbor mobil, ini kok ga ada,” ujarnya.
Reporter : Heri Prasetyo
Editor : Intan Refa