NewsPemerintahan

Pemkot Malang Gagas Perusahaan Jadi Ortu Asuh Anak Stunting

penandatangan nota kesepahaman percepatan penurunan stunting di Kota Malang (Foto : Intan Refa)
penandatangan nota kesepahaman percepatan penurunan stunting di Kota Malang (Foto : Intan Refa)

CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Prevalensi kasus stunting di Kota Malang sepanjang tahun 2024 ini masih berada di kisaran angka 17,3 persen. Meski prosentase tersebut mengalami penurunan sebesar 0,7 persen dari tahun lalu, angka ini masih berada di atas target nasional sebesar 16 persen.

Itu artinya, Pemerintah Kota Malang masih harus berupaya lebih keras untuk menurunkan jumlah anak stunting maupun yang berisiko. Dalam Rembuk Stunting pada Rabu kemarin, ada sejumlah skema yang akan diterapkan.

Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan salah satu skemanya adalah dengan menggandeng perusahaan sebagai orang tua asuh anak stunting. Hal ini menurutnya sesuai dengan konsep pentahelix untuk bergerak bersama.

Baca juga :

“Jadi di perusahaan itu kan ada pekerjanya. Nah apabila ada anak stunting itu harapannya pekerja di tiap perusahaan bisa menjadi bapak asuh. Jadi perusahaan yang ada di masing-masing wilayah, itu kita minta untuk bisa memantau, memberikan perhatian kepada anak stunting di wilayah perusahaannya itu berada,” kata Wahyu.

Menurut data Dinas Kesehatan Kota Malang, Kecamatan Kedungkandang masih memiliki tingkat stunting yang lebih tinggi dari pada kecamatan lainnya. Maka pihaknya membebaskan masing-masing kecamatan untuk memiliki metode sendiri dalam menangani stunting di wilayahnya.

“Jadi mereka harus berkolaborasi dengan puskesmas atau komunitas setempat,” lanjutnya.

Sehingga, ketika metode yang dipakai oleh kelurahan itu berhasil, maka itu akan menjadi percontohan bagi wilayah lain. Apalagi, Pemkot Malang juga akan memberikan penghargaan bagi kelurahan yang berhasil mencapai zero stunting.

Reporter : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x