CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Debat panas capres pada Minggu (7/1) menuai beragam reaksi di masyarakat. Melalui debat ini, masing-masing paslon memiliki kekuatan tersendiri yang menjadi poin plus maupun minus di mata pemilih. Dalam Idjen Talk bertajuk “Pemilu Satu Putaran atau Dua Putaran?” Dosen Ilmu Politik Universitas Brawijaya Abdul Aziz menjelaskan kemungkinan penyelenggaraan pilpres 2024 bisa jadi dua putaran.
“Tapi kalau bicara efisiensi ekonomi, sebenarnya cukup satu putaran saja. Jika dua putaran, ada kemungkinan masyarakat akan bingung untuk pilihan di putaran keduanya,” jelasnya.
Menurut pengamatannya secara kuantitatif pada putaran pertama, paslon Prabowo Gibran akan berpeluang besar. Sedangkan di putaran kedua, dua paslon lain yang akan naik turun karena sama-sama optimis.
Baca juga :
Di sisi lain, jika putaran pemilu dilakukan satu kali, maka akan ada asumsi baru yang muncul yaitu kecurangan. Bahkan sekarang saja kecurangan-kecurangan sudah mulai muncul mulai dari rekayasa hukum, seperti Presiden RI Jokowi yang dirasa kurang netral dalam kontestasi ini.
Sementara itu, Dosen Komunikasi Politik UMM Budi Suprapto setuju bahwa kali ini bisa jadi dua kali putaran pilpres. Putaran kedua memang Prabowo berpeluang karena memiliki perangkat yang komplit. Mulai dari kekuasaan, jaringan sampai mesin partai yang menguasai 48 persen di DPR.
“Tapi bicara soal peluang dari survey itu harus melihat lagi variabel-variabel lain yang bisa mempengaruhi perhitungan,” terangnya. (WL)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :
