CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Pengamat Politik Universitas Negeri Malang Nuruddin Hady berpendapat Kabupaten Malang bisa saja memunculkan tiga pasangan calon. Menurutnya tidak ada yang menarik jika hanya terdapat satu pasangan calon atau calon tunggal dalam Pemilihan Bupati Malang.
Kalau memang ada calon tunggal dan masyarakat harus ke bilik suara, itu hanya akan membuang-buang anggaran. Nuruddin mengatakan Justru kemenangan kotak kosong akan lebih berpotensi sebagaimana yang terjadi di Makassar.
“Kalau melihat peta politik di Kabupaten Malang, PDIP memiliki 12 kursi, dan PKB memiliki 11 kursi. Maka kalaupun mau mengusung pasangan calon, tidak perlu berkoalisi,” jelas Nuruddin dalam Idjen Talk.
Skenario lain, jika memang PDIP berencana berkoalisi dengan PKB dan memunculkan pasangan Sanusi-Lathifah, partai lain masih dapat berkoalisi. Misalnya Partai Gerindra dengan Partai Golkar, begitu juga dengan PKS, Partai Nasdem dan Partai Hanura juga dapat berkoalisi mengajukan paslon.
Ketua DPC PKB Kabupaten Malang Muhammad Kholiq mengatakan pihak petahana yaitu PDI Perjuangan menyampaikan memang sempat ingin berkoalisi dengan PKB. Apalagi dari survei internalnya, Abah Sanusi memiliki popularitas dan elektabilitas yang cukup tinggi.
“Dari awal Sanusi memang meminta kandidat PKB, Lathifah sebagai N2,” kata Kholiq.
Pamungkasnya, Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan KPU Kabupaten Malang Bangkit Marhaendra mengungkapkan akan siap mengawal apapun yang terjadi di Pilkada 2024. Jika memang nanti ada calon tunggal, pihaknya juga akan menyiapkan regulasinya sendiri. (WL)
Editor : Intan Refa
