Minim Wisatawan, Kampung Topeng Malang Mulai Bersolek
CITY GUIDE FM, KOTA MALANG – Kondisi Kampung Topeng yang ada di Dusun Baran, Tlogowaru, Kedungkandang ini cukup memprihatinkan. Sejak pandemi COVID-19 sampai sekarang, kampung ini masih belum terjamah wisatawan.
Berbeda dengan kampung tematik lain di Kota Malang yang ramai pengunjung. Apalagi sejumlah sarana dan prasarana dan spot menarik di sana sudah mulai usang. Melihat hal tersebut, Forkom Pokdarwis Kota Malang mengadakan Gerakan Gugur Gunung Sambang Kampung dengan tema “Gotong Royong Bangun Kampung”.
“Ini adalah gerakan mengaktivasi dan membantu membangun kampung tematik Kota Malang agar geliat wisata bangkit kembali,” kata Ketua Forkom Pokdarwis Kota Malang Ki Demang.
Sejak Minggu (21/5) pagi, Kampung Topeng sudah penuh dengan masyarakat dari penjuru Kota Malang. Mulai dari pegiat kampung wisata tematik, pekerja sosial masyarakat, komunitas seniman Malang Raya, seniman Topeng Malangan, Babinsa dan Bhabinkamtibmas, serta masyarakat setempat.
Turut ambil bagian dalam mempercantik Kampung Topeng
Beberapa pegiat kampung wisata tematik yang hadir antara lain Kampung Budaya Polowijen, Kampung Lampion, Kampung Tempe Sanan, Kampung Keramik Dinoyo. Ada pula Kampung Kajoetangan Heritage dan Kampung Putih.
Mereka berbaur dalam kegiatan donasi topeng yang menjadi agenda utama gugur gunung tersebut. Masing-masing dari mereka tampak asyik mengecat topeng-topeng yang menjadi ikon utama kampung ini.
Wakil Ketua Pokdarwis Kampung Topeng, Suharti memuji gerakan donasi topeng di kampungnya. Dia mengatakan bahwa penduduk Kampung Topeng adalah eks gelandangan dan pengemis.
“Supaya mereka tidak turun lagi ke jalan, maka di sini dibuat tempat edukasi sebagai Kampung Topeng agar bisa menarik wisatawan dan menghasilkan,” jelas Suharti.
Sementara itu, Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) Kota Malang bertugas mengecat topeng lampion. Sedangkan. masyarakat dan anak-anak mengecat topeng yang ada di dinding plengsengan. Begitu pula dengan Komunitas Seniman Malang Raya ikut berpartisipasi dengan membuat mural di spot selfie.
“Kalau kampung ini ikonnya adalah topeng, saya rasa tembok rumah warga bisa dimural topeng semua. Kita siap bantu,” jelas seniman mural Darmaji dari Komunitas Semar.
Dia bersama seniman lain juga berencana mengecat ulang topeng besar yang sudah kusam. Menariknya, remaja dari Kampung Budaya Polowijen, RA Danesjvara mendonasikan topeng dari kampungnya untuk Kampung Topeng.
“Selain itu kami siap jika sewaktu waktu Kampung Topeng meminta kita mengajari tari topeng untuk anak anak kampung ini agar tari topeng tetap lestari,” imbuh remaja perempuan yang juga penari topeng ini.
Reporter : Intan Refa
Editor : Intan Refa