Idjen TalkNews

Mengenang 2 Tahun Tragedi Traumatis Kanjuruhan

Idjen Talk edisi 1 Oktober 2024, "Mengenang 2 Tahun Tragedi Kanjuruhan"
Idjen Talk edisi 1 Oktober 2024, “Mengenang 2 Tahun Tragedi Kanjuruhan”

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Tepat 2 tahun tragedi kemanusiaan yang menewaskan 135 orang Aremania di Stadion Kanjuruhan berlalu. Ismi, salah satu keluarga korban mengaku masih bingung dan merasa belum mendapatkan keadilan yang setimpal.

“Bahkan kami sekarang tidak banyak bicara sekarang. Karena masih jadi duka yang mendalam,” kata Ismi.

Meski pihak keluarga mendapatkan hasil kemenangan Arema FC, tapi bagi Ismi, dia hanya menginginkan keadilan. Pengamat sepakbola Faizal Kurniawan mengatakan euforia sepakbola kini tak seperti dulu lagi.

“Tapi tentunya masih ada masyarakat yang support dan berjuang merawat ingatan ini,” kata Faizal.

Manager Operasional Arema FC Darmaji mengatakan insiden ini menjadi momentum perbaikan komponen dan manajemen persepakbolaan di Indonesia.

“Sampai tahun kedua ini trauma healing terus kami lakukan. Serta sama-sama menolak lupa atas tragedi tersebut,” kata Darmaji.

Bahkan jika perlu, pihaknya akan bersurat kepada pemerintah untuk menjadikan 1 Oktober, selain Hari Kesaktian Pancasila juga Hari Kesaktian Sepakbola Indonesia. Tidak lupa setiap tahun pihaknya juga memanjatkan doa dan penghormatan kepada para korban.

“Saat ini, Stadion Kanjuruhan juga sedang berbenah infrastrukturnya untuk mengaktualisasikan keselamatan. Perilaku suporter juga mulai berubah bahkan ada wadah organisasinya,” lanjutnya.

Sementara itu, Project Manager PT Waskita Karya Vino Teguh Pramudia menambahkan proyek renovasi Stadion Kanjuruhan mencapai 85 persen. Tinggal penyelesaian atap tribun bagian barat, pemasangan kursi dan sentuhan terakhir di lantai satu sampai tiga.

“Jika sesuai kontrak, ini selesainya 26 Desember 2024. Tapi kami lakukan percepatan hingga akhir Oktober 2024 sudah selesai,” kata Vino.

Dia juga mengatakan ada beberapa aspek yang diperbaiki antara lain jalur evakuasi, pelebaran gate di jalur tangga. Kecuali Gate 13, pihaknya tetap mempertahankan kondisinya sebagai memorabilia dan museum.

“Nanti juga ada monumen yang berjarak 130 meter sejajar dengan museum itu. Konsepnya sudah ada, tinggal menunggu kesepatan dari beberapa pihak,” lanjutnya. (WL)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button