CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Sebagaimana diketahui bahwa rencana revitalisasi Alun alun Merdeka akan menggunakan dana CSR. Kabid Ruang Terbuka Hijau (RTH) DLH Kota Malang Laode KB Fitria menjelaskan pihaknya saat ini masih dalam proses menentukan pihak CSR.
“Harapannya bulan Februari 2025 sudah mulai on progres perbaikan,” kata Laode.
Laode juga menjelaskan yang menjadi prioritas dalam revitalisasi ini antara lain pengembangan air mancur, zona tengah, perbaikan kursi, area amphitheatre, perbaikan rumput, penambahan fasilitas playground anak, rehabilitasi toilet sampai penambahan ruang laktasi.
Dia mengestimasikan setidaknya butuh 4 sampai 5 bulan lamanya pembangunan ini. Kepala Studio Perencanaan Wilayah dan Kota ITN Malang Arief Setiyawan berpendapat rencana revitalisasi alun-alun Merdeka tentu menjadi kabar baik. Melihat kondisinya sekarang yang kurang terawat.
“Alun-alun Merdeka ini bukan hanya berfungsi untuk RTH, tapi juga public space. Sebenarnya design alun-alun sekarang merupakan hasil sayembara pada revitalisasi sebelumnya, yang pemenangnya orang Bandung. Dari desainnya memang bagus, jadi air mancur di tengah itu berupa hologram. Tapi memang tidak semua konsep itu terpakai karena butuh dana yang sangat besar,” jelas Arief.
Pada revitalisas ini, Arief akan sangat mengapresiasi apabila pohon-pohon beringin itu tidak ditebang karena sudah menjadi icon. Apalagi ada perbaikan toilet dan penambahan ruang laktasi. Tak terkecuali harapannya ada akses untuk difabel.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Dito Arief menyampaikan soal rencana revitalisasi alun-alun tahun 2025 ini, dia mengingatkan supaya nanti ada perawatan berkala. Karena pada revitalisasi sebelumnya juga menggunakan dana CSR.
“Tapi sayangnya memang soal perawatan yang kurang, sehingga beberapa fasilitas kondisinya rusak. Karena anggaran revitalisasi itu besar perkiraan mencapai Rp 6 miliar. Harapannya kesadaran seluruh OPD juga bisa menjadi solusi,” pungkasnya. (WL)
Editor : Intan Refa
