KesehatanNews

Malas Cuci Handuk Bisa Sebabkan Meningitis?

Gambar Handuk (freepik.com/lifeforstock)
Gambar Handuk (freepik.com/lifeforstock)

CITY GUIDE FM – Masih banyak orang yang merasa malas mencuci handuk. Bahkan, tidak sedikit yang mencucinya setahun sekali. Padahal handuk yang kotor dapat menjadi sarang kuman yang dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Menurut penelitian 90 persen kamar mandi mengandung bakteri coliform yang dapat sebabkan berbagai penyakit. Sedangkan 14 persen handuk mengandung bakteri E.coli dan Pseudomonas Aeruginosa yang sebabkan berbagai risiko kesehatan apabila jumlahnya banyak.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini risiko kesehatan yang muncul akibat malas mencuci handuk :

1. Timbulnya jerawat
Jika anda menggosokkan permukaan kulit dengan handuk kotor, terutama kulit dengan pustula (gelembung berisi nanah yang terbuka), maka bakteri akan mudah masuk. Hal ini karena handuk yang kotor biasanya menjadi sarang berkembang biaknya bakteri. Bakteri itulah yang memicu timbulnya jerawat di wajah, punggung, dan bagian tubuh lainnya.

2. Infeksi jamur
Penggunaan handuk yang lembab dan kotor dapat menjadi sarana bakteri untuk berpindah dari handuk ke kulit. Meskipun tubuh kita bersih, namun jika mengeringkan dengan handuk kotor tetap saja menimbulkan risiko tumbuhnya bakteri penyebab jamur di kulit.

3. Infeksi
Menurut penelitian, handuk bekas mengandung coliform 1000 kali lebih banyak daripada yang baru beli. Karena bakteri akan terus menumpuk saat anda menggunakannya terus menerus tanpa dicuci. Bakteri-bakteri itulah yang menyebabkan munculnya infeksi seperti meningitis.

4. Bau badan apek
Sudah jelas jika handuk atau pakaian yang tidak dicuci dalam waktu lama dapat menimbulkan bau apek akibat penumpukan bakteri. Oleh karena itu penggunaan handuk yang kotor hingga berbau apek, dapat membuat penggunanya ikut terkena bau apek juga.

Untuk menghindari risiko penyakit di atas, sebaiknya anda mencuci handuk setiap 2 hingga 3 hari sekali. Serta hindari meminjam atau bertukar handuk dengan siapapun, agar tidak terjadi transfer kuman ataupun penyakit menular antara satu sama lain.

Penulis : Alifia Nur Syafida (magang)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x