CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Pemkot Malang telah melakukan pembangunan drainase pada sejumlah titik rawan, untuk mengantisipasi genangan air saat musim hujan. Pembangunan ini dilakukan saat musim kemarau, sehingga drainase akan siap mengalirkan air saat musim hujan tiba.
Dalam Idjen Talk bertajuk “Malang Siap Sambut Musim Hujan Tanpa Genangan?”, Analis SDA Sub Substansi Drainase Dinas PUPRPKP Kota Malang Yocky Agus Firmanda mengatakan sejak awal tahun 2023 pihaknya sudah melaksanakan berbagai pembangunan.
“Yang jadi fokus saat ini pembangunan drainase utama di kawasan Sawojajar dan bozem sebagai penahan laju limpasan permukaan di daerah Kemirahan dan sekitarnya yang mengarah ke utara,” kata Yocky.
Baca juga :
Selain itu, saat ini ada 35 paket yang sedang berjalan dan targetnya bisa selesai di akhir November. Yocky menambahkan kawasan Sawojajar menjadi atensi khusus, karena saat hujan intensitas rendah, sudah muncul genangan yang cukup parah.
“Kami juga masih menunggu Perwali mengenai masterplan drainase, agar memiliki kekuatan hukum. Nantinya, saat perwali sudah terbit, masterplan drainase akan disebar ke kelurahan,” lanjutnya.
Masterplan drainase ini berisi saran soal konstruksi dan langkah pembangunan. Termasuk ada berapa daerah yang aliran drainasenya harus tertangani sampai tahun 2028. Pada tahun 2022, masterplan drainase sudah sinkron dengan usulan musrenbang. Sehingga pembangunan yang utama adalah drainase, kemudian pembangunan jaringan drainase.
Sementara itu, Dosen Prodi Magister Perencanaan Wilayah dan Kota Fauzul Rizal Sutikno mengatakan masterplan drainase sebagai pegangan pemerintah untuk mengatasi masalah genangan, sebaiknya masyarakat bisa ikut mengakses. Agar masyarakat paham seperti apa rencana pembangunan drainase di Kota Malang.
“Dalam jangka pendek, ada beberapa langkah yang bisa Pemkot Malang lakukan. Termasuk pengawasan dan mengontrol sejauh mana progres dari pembangunan drainase yang ada,” pungkasnya. (AN)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk yang lain :
