Malang Ramah Pengendara atau Ramah Pelanggar?

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Kanit Kamsel Polresta Malang Kota Ipda Rudi menyampaikan sejauh pantauan setelah Operasi Semeru 2025, masyarakat Kota Malang semakin tertib dalam berkendara. Total pelanggaran selama Operasi Patuh Semeru 2025 ada 4 ribu yang tercatat.
“Tapi jumlah ini terus menurun pasca operasi dilakukan. Kami juga menugaskan anggota khususnya pagi hari di titik langganan kepadatan,” jelasnya.
Ipda Rudi menambahkan sesuai instruksi Kasatlantas ke depan operasi manual akan dimasifkan dengan harapan tertib berlalu lintas benar-benar terwujud merata.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Widjaja Saleh Putra menambahkan pihaknya juga terus melakukan analisa untuk perambuan yang ada di Kota Malang. Terutama beberapa persimpangan memang tidak semua bebas belok kiri langsung, karena beberapa pertimbangan.
“Tapi pelanggaran masih terlihat, yang seharusnya belok kiri ikuti traffic light, pengendara tetap memaksa jalan,” kata Widjaja.
Untuk itu, bersama dengan kepolisian, pihaknya juga terus melakukan edukasi dengan sasaran beberapa tempat. Salah satunya sekolah.
Dosen Sosiologi Universitas Brawijaya Anik Susanti berpendapat masih adanya pelanggaran lalu lintas di Kota Malang memang perlu sosialisasi massif. Bisa melalui sekolah sampai komunitas.
“Untuk pelanggaran yang masih tinggi rata-rata lebih banyak dilakukan anak muda. Seperti berkendara dengan bermain hp sampai penggunaan knalpot brong,” kata Anik. (WL)
Editor : Intan Refa