Live Jualan, Cuan Jalan!

CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Kabid Usaha Mikro Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang Faried Suaidi menjelaskan kelesuan daya beli masyarakat saat ini menjadi tantangan bagi para pelaku UMKM di Kota Malang. Tidak sedikit yang mengeluh mengalami penurunan omzet.
“Pemkot Malang mengupayakan kemudahan dan memfasilitasi untuk digital marketing di lingkup UMKM. Salah satu program yang selama 1 tahun ini sudah berjalan bernama Klinik Bisnis,” kata Faried.
Jadi kegiatan ini mempertemukan pelaku UMKM dengan tenaga ahli sampai praktisi untuk turut mengembangkan bisnisnya. Faried menambahkan salah satu tema yang diajarkan adalah digital marketing dengan jualan live streaming.
Salah satu pelaku UMKM yang sudah menjalankan metode itu adalah Lucky Aditya, Owner Peternakan This Is Farm Malang. Kata Lucky, di Malang masih belum banyak pedagang yang memanfaatkan live streaming di media sosial seperti Tiktok, Facebook dan Instagram untuk berjualan hewan kurban.Dia melihat peluang ini cukup potensial.
“Memang semuanya itu berproses. Awalnya tidak banyak yang nonton dan tertarik, tapi tidak sampai 1 bulan akun saya bisa mencapai 3 ratusan penonton,” kata Lucky.
Bahkan yang tertarik bukan hanya orang Malang saja, tapi dari daerah lain juga seperti Tangerang, Gresik dan Madura. Pada bulan Mei ini, ia mampu menjual puluhan kambing tanpa harus buka lapak di jalan-jalan.
Saat live, Lucky tetap menunjukkan kambing-kambingnya secara langsung dengan menjelaskan spesifik dan kondisinya. Terlebih, ia juga selalu memberikan garansi ketika terjadi sesuatu, seperti hewan kurban sakit. Lucky akan membantu pengobatannya.
Dosen Manajemen Pemasaran Universitas Muhammadiyah Malang Rinaldy Achmadi menjelaskan pembaca harus bisa membaca pemanfaatan teknologi digital yang masif sekarang ini. Melalui live commerce, penjual dan pembeli akan lebih mudah dalam berinteraksi.
“Ada pengaruh psikologis juga dalam live commerce. Ketika penjual memberikan diskon hanya saat live, maka orang-orang memiliki mindset harus segera beli untuk memanfaatkan potongan itu. Apalagi kalau live bisa menyaksikan secara langsung barang yang dijual. Sehingga kepercayaan itu juga tumbuh di masyarakat,” jelasnya.
Di sisi lain, upaya pemerintah daerah dengan menggalakkan coaching clinic akan menjadi percuma jika dalam prakteknya pelaku tidak maksimal mempraktekkan. Pelaku UMKM harus tahu dulu siapa target marketnya. Baru kemudian bisa memilih platform mana untuk membuat konten pemasaran.(WL)
Editor : Intan Refa