Budaya dan PariwisataNews

Lewat Bendungan Lahor Masih Cash, Sistem Belum Siap?

Antrian panjang kendaraan yang mengular di loket masuk Bendungan Lahor dari Malang. (Foto : kiriman pendengar)
Antrian panjang kendaraan yang mengular di loket masuk Bendungan Lahor dari Malang. (Foto : kiriman pendengar)

CITY GUIDE FM, KABUPATEN MALANG – Akses masuk dan keluar dari Bendungan Lahor menggunakan e-money atau e-toll sejatinya sudah melalui masa uji coba sejak 20 Desember kemarin. Kemudian, setelah itu kebijakan berlaku permanen mulai Rabu (25/12/2024).

Akan tetapi, ternyata dalam pelaksanaannya juga belum mulus. Berdasarkan pantauan dari sejumlah pendengar City Guide FM pembayaran di loket Bendungan Lahor masih menggunakan cash. Meski memang di loket tersebut sudah terpasang pintu otomatis seperti di jalan tol.

“Di Lahor masih bayar cash, belum non tunai. Cuma bedanya sekarang karcisnya print out bukan karcis versi lama,” kata Erika pada Jumat (27/12/2024) malam.

“Barusan lewat (bendungan) tidak berlakukan e-toll, bayar tunai,” info dari Maruftohari pada Sabtu (28/12/2024) pagi ini.

Barangkali karena kurang siapnya sistem, terjadilah antrian yang panjang kendaraan roda empat mengular nyaris sepanjang 500 meter. Maruf juga mengirimkan sejumlah foto dan video kepada Radio City Guide FM situasi di loket bendungan yang menunjukkan kepadatan di sana.

“Seharusnya mempertimbangkan secara matang sebelum membuat kebijakan. Contohnya pembayaran tidak hanya menggunakan Brizzi, termasuk sosialisasi harus gencar,” saran Sunu Edi.

Kebijakan ini sebenarnya bagus dan masyarakat tampaknya juga memberikan dukungan. Akan tetapi sayangnya, ide ini belum berjalan baik entah karena perencanaan yang kurang baik atau sistem yang belum siap.

Dampaknya adalah penumpukan kendaraan yang cukup panjang. Apalagi, penerapan ini dimulai ketika musim liburan Natal dan Tahun Baru. Di mana mobilisasi kendaraan di titik tertentu seperti kawasan Wisata Lahor juga meningkat.

Radio City Guide juga telah berupaya untuk mengonfirmasikan hal ini kepada Perum Jasa Tirta I. Namun sampai saat ini masih belum ada tanggapan.

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio


x