CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Beragam hidangan menggugah selera akan menjadi menu santapan saat merayakan Lebaran nanti bersama keluarga. Namun jangan kelepasan ya! Sebab, dalam Idjen Talk yang bertajuk, “Lebaran Jaga Pola Makan, Jaga Kesehatan“, Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Malang Tapriadi menjelaskan, ketika lebaran pasti banyak sekali makanan yang berlemak dan tinggi gula. Maka, harus ada buah-buahan untuk menyeimbangkan hidangan yang ada.
“Justru banyak orang yang masuk rumah sakit, ketika memasuki lebaran. Hal ini karena tidak bisa mengontrol apapun yang dikonsumsi,” kata Tapriadi.
Selain itu, lebaran juga dengan identik kue-kue yang berbahan dasar tepung dan tinggi gula. Masyarakat perlu memperhatikan jumlah kue yang dikonsumsi. Pastikan jangan terlalu berlebihan.
Baca juga :
“Kue-kue yang disediakan di rumah, kemudian sisanya banyak justru dikonsumsi pribadi. Sehingga mereka mengonsumsinya dalam jumlah yang berlebihan,” kata Tapriadi.
Lambung selama satu bulan puasa sudah beradaptasi dengan pola hidup yang baik. Maka jangan sampai hilang begitu saja di moment Lebaran. Tapriadi menjelaskan, proses berpuasa itu mempengaruhi kondisi badan ketika memasuki Idul Fitri atau Lebaran.
“Sebenarnya ketika memasuki lebaran, badan itu seharusnya di kondisi lebih sehat dan baik. Hal ini tentu dengan catatan, prosedur berpuasanya benar polanya,” kata Tapriadi.
Pola berpuasa yang benar, seperti dengan berbuka mendahulukan yang manis dan makan secukupnya. Kondisi ketika badan berpuasa itu dampak setelahnya, justru membuat badan semakin fit.
“Ketika sedang berpuasa, badan membongkar ulang sistem penyimpanan. Setelah sekian lama makan dan menumpuk baik energi dan zat gizi, dalam bentuk sel-sel. Ada kondisi berlebihan, sehingga bisa menimbulkan badan sakit,” kata Tapriadi.
Begitupun setelah momen puasa selesai. Bukan berarti bebas untuk memilih makanan, tapi tetap dijaga. (WL)
Editor : Intan Refa, Kornelia Midun
Simak juga tema Idjen Talk lain :
