CITY GUIDE FM, IDJEN TALK – Sektor pajak perhotelan dan restoran di Kota Malang dilaporkan mengalami kebocoran miliaran rupiah. Dalam Idjen Talk bertajuk “Laporan Bodong Bikin Pajak Malang Bocor?”, Kepala Bidang Pengendalian Pajak Daerah Bapenda Kota Malang Dwi Hermawan Purnomo menemukan 9 pelanggar pajak dalam rentang April sampai Agustus. Masih ada 6 terduga pelanggar pajak pada Oktober tahun ini yang masih dalam proses pemeriksaan.
“Bulan April, total ada 4 pelanggar membuat kebocoran pajak senilai Rp 1 miliar. Kemudian bulan Agustus terdapat 5 pelanggar dengan total kebocoran pajak Rp 500 juta. Lalu kebocoran pajak di bulan Oktober masih dalam tahap penyelidikan,” papar Dwi.
Para pelanggar pajak ini akan diberikan sanksi sesuai dengan UU No 2 tahun 2015 pasal 86, jika ada unsur ketidaksengajaan maka membayar denda selisih pajak sebanya 2 kali lipat. Sedangkan jika ada unsur kesengajaan, maka harus membayar denda senilai selisih pajak kali 4.
Baca juga :
Sementara itu, Dosen Program Studi Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Damas Dwi Anggoro menjelaskan hotel dan resto memiliki keistimewaan untuk bisa menggeser beban pajak ke konsumen. Jadi seharusnya keuntungan dari retribusi pajak bisa semakin besar.
“Namun adanya manipulasi e-Tax, maka pendapatan APBD menjadi turun. Dan pembangunan daerah menjadi terhambat,” jelas Damas.
Dia menyarankan kepada Bapenda Kota Malang agar menerapkan sistem reward untuk konsumen dengan kategori “penghargaan taat pajak” pada setiap transaksi menggunakan bill atau struk. Sehingga proses tracking dari Bapenda bisa semakin mudah.
Dengan demikian masyarakat juga bisa ikut pengawasan pajak dengan menyimpan bukti tax melalui struk. Owner juga bisa memantau pegawainya untuk bekerja secara jujur. (YOLANDA OKTAVIANI)
Editor : Intan Refa
Simak juga tema Idjen Talk lain :
