Kawan AnimaliaNews

Lakukan 7 Cara Ini Agar Selamat dari Serangan Hewan Buas

gambar ular (freepik.com/kuritafseen77)
gambar ular (freepik.com/kuritafseen77)

CITY GUIDE FM – Ketika berada di alam liar, seperti hutan, kita tidak akan tahu menemukan apa. Ada kemungkinan kita bertemu dengan hewan buas. Namun ternyata berlari bukanlah cara yang tepat untuk selamat dari serangan hewan buas.

Karena setiap hewan liar memiliki titik lemah yang bisa kita manfaatkan untuk bertahan hidup. Melansir berbagai sumber, berikut 7 cara selamat dari ancaman hewan buas :

Singa
Ketika berjumpa raja hutan, kamu perlu menjaga kontak mata dengannya sambil berjalan mundur perlahan. Sebelum menyerang, singa biasanya akan menggertak, kamu bisa merentangkan tangan agar terlihat lebih besar dan buatlah suara gaduh. Hal ini bisa membuat singa lari.

Baca juga :

Kuda Nil
Saat berhadapan hewan dengan rahang dan gigi besar ini, sebaiknya kamu langsung mencari tempat berlindung atau memanjat pohon. Kalau tidak, potensi keselamatanmu sangat kecil, karena kuda nil bisa berlari dengan kecepatan 30 kilometer per jam.

Buaya
Jika kamu di tepi sungai, kecil kemungkinan bisa bebas dari serangan buaya. Namun saat di daratan, cobalah berlari lurus secepat-cepatnya. Karena kecepatan gerak buaya di atas tanah adalah 17 kilometer per jam.

Ular
Sulit untuk mendeteksi keberadaan ular dan terkadang baru mengetahuinya ketika sudah tergigit. Oleh sebab itu, saat memasuki hutan, disarankan membuat suara bising. Sebab ular tidak menyukainya dan akan bergerak menjauh.

Hiu
Meski tampak buas dan garang di dalam air, predator ini memiliki hidung sensitif. Bagian tubuhnya tersebut menjadi titik lemah hiu. Saat bertemu hiu, kamu bisa meninjunya di bagian hidung, sehingga bisa memukul mundur hewan ini.

Beruang
Beruang merupakan hewan yang menganggap pergerakan sebagai ancaman. Sehingga jangan lari, memanjat pohon, atau pun membuat suara. Cara terbaik untuk selamat dari hewan buas ini adalah bersikap tenang. Kemudian rentangkan tangan dan bicara dengan suara yang pelan, lalu mundur perlahan.

Penulis : Faydina Rizki (magang)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio


x