Kondisi Jamaah Haji Asal Kota Batu Pasca Protes Arab Saudi

CITY GUIDE FM, KOTA BATU — Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sempat menyoroti kondisi kesehatan jamaah haji asal Indonesia yang banyak berusia renta. Hal ini umumnya menyebabkan kondisi kesehatan mereka menurun sesampainya di Tanah Suci.
Termasuk soal transparansi data kesehatan, sistem layanan medis, serta kondisi transportasi dan logistik yang semrawut. Arab Saudi bahkan sempat mempertimbangkan pemotongan kuota haji hingga 50 persen, sebelum akhirnya membatalkannya.
Menanggapi hal itu, Kasi Pemberangkatan Haji Kemenag Kota Basuki Rahmat mengatakan rombongan jamaah haji asal Kota Batu tetap menunjukkan kekompakan dan kondisi kesehatan yang terjaga.
“Meskipun (secara nasional) 8 syarikah tapi untuk Kota Batu satu syarikah. Alhamdulillah mereka memahami dan kompak,” ujar Basuki.
Istilah syarikah merujuk pada perhimpunan jamaah yang diorganisir oleh biro perjalanan haji resmi di Arab Saudi. Namun hal tersebut memang memunculkan tantangan koordinasi dan akomodasi di lapangan.
Awalnya direncanakan satu hotel untuk satu syarikah. Pada kenyataannya jamaah Kota Batu tersebar di enam hotel, meskipun lokasinya berdekatan.
“Tapi alhamdulillah dari enam hotel itu tidak terpisah-pisah. Karena semua hotelnya berada di Misfalah,” lanjutnya.
Kemenag Kota Batu sendiri sempat membatalkan keberangkatan dua calon jamaah haji karena masalah kesehatan. Keduanya memiliki penyakit jantung sehingga tidak bisa berangkat.
Menurut Basuki, kondisi kesehatan jamaah secara umum tetap terkendali. Tim kesehatan rutin memantau melalui aplikasi, terutama untuk jamaah lanjut usia.
“Alhamdulillah, jamaah yang tertua, Muhammad Said, usia 86 tahun juga sehat. Tiap dua hari sekali mengontrol lewat hape. Dan alhamdulillah keadaan jamaah Kota Batu aman dan sehat,” pungkasnya.
Reporter : Asrur Rodzi
Editor : Intan Refa