KesehatanNews

Ketahui Bahaya Abu Vulkanik pada Kesehatan

erupsi Gunung Marapi (foto : cnbcindonesia.com)
erupsi Gunung Marapi (foto : cnbcindonesia.com)

CITY GUIDE FM – Minggu (3/11) lalu, letusan Gunung Marapi yang ada di Sumatera Barat ini menewaskan 11 pendaki dengan memuntahkan abu beserta material vulkanik. Hembusan abu vulkanik ini mencapai radius 10 km dan mengenai pemukiman warga. Diketahui abu vulkanik memiliki kandungan logam yang bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia jika terhirup.

Beberapa unsur logam tersebut adalah Timbal (Pb), Tembaga (Cu), Krom (Cr), Kadmium ( Cd), Seng (Zn), Boron (B), Barium (Ba), Selenium (Se), Perak (Ag), Besi (Fe), pH H2O, SiO2 dan Silika (Si). Melansir berbagai sumber, berikut bahaya dari abu vulkanik :

Baca juga :

Masalah Pernapasan
Abu vulkanik memiliki bentuk partikel yang kecil dan halus, sehingga mudah masuk ke paru-paru saat bernapas. Jika paparannya cukup tinggi, maka seseorang akan mengalami gangguan pernapasan akut. Kondisi ini biasanya memiliki beberapa gejala, seperti :

  1. Sesak napas, dahak berlebih, dan batuk.
  2. Ketidaknyamanan saat bernapas
  3. Iritasi hidung dan pilek.
  4. Sakit tenggorokan, terkadang disertai batuk kering.
  5. Menyebabkan bronkitis akut.

Pada anak-anak, gejalanya bisa lebih parah daripada orang dewasa. Selain itu, efek jangka panjang dari abu vulkanik juga mampu mengakibatkan penyakit paru-paru serius.

Sakit Mata
Selain halus dan kecil, butiran abu vulkanik juga bertekstur tajam. Akibatnya terjadi kerusakan pada kornea mata dan menimbulkan mata merah. Untuk pengguna lensa kontak atau softlens harus melepasnya supaya tidak mengalami abrasi kornea. Sejumlah penyakit mata yang bisa muncul ialah :

  1. Mata terus mengeluarkan air mata dan lengket
  2. Mata kemerahan dengan rasa sakit, perih, serta gatal
  3. Kornea lecet atau tergores
  4. Pembengkakan kantong mata yang menyebabkan mata terbakar dan menjadi sensitif terhadap cahaya.

Iritasi Kulit
Paparan abu vulkanik bisa menyebabkan iritasi kulit karena kandungan zat kimia di dalamnya bersifat asam. Beberapa tanda dari iritasi ini bisa berupa kulit memerah, kulit mengelupas, dan infeksi sekunder akibat garukan.

Penulis : Faydina Rizki (magang)

Editor : Intan Refa

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Back to top button

Radio



x