Kematian PMK Sapi Perah Meningkat, Poduksi Susu Menurun Hingga 50 Persen
Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Malang, terus menyerang sebagian besar sapi perah dibandingkan sapi pedaging. Dampak tersebut membuat produksi susu dalam sehari turun hingga 50 persen.
Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto mengatakan, para peternak sapi nantinya akan mendapatkan kompensasi ganti rugi sebanyak Rp 10 juta dari pemerintah pusat. Namun kebijakan tersebut hanya diperuntukan bagi peternak gurem.
“Kita inventarisasi para peternak secara khusus yang lima ke bawah. Jangan sampai salah sasaran,” ujarnya Senin (27/6/22).
Kepada reporter City Guide FM, Didik menyebut saat ini pihaknya memfokuskan dalam pengobatan bagi para sapi yang terpapar wabah PMK.
“Tentu juga pemberian vaksin pada hewan ternak. Karena sekitar 14 juta sapi disini sudah terpapar PMK dan angka kematiannya kisaran 850 ekor,” tuturnya.
Ia juga menambahkan, dampak tersebut mempengaruhi jumlah penurunan produksi susu yang menurun drastis dibandingkan sebelum adanya wabah PMK.
“Produksi susu ini yang luar biasa, artinya ada ada pengurangan produksi susu kita ini. awalnya 200 liter itu ada penyusutan. 20 liter per hari itu bagi sapi yang sakit itu ada penyusutan hanya 50 persen,” imbuhnya.
Didik meminta ke Dinas Pertanian agar segera mengatur penanganannya. Jika hal ini dibiarkan, maka penghasilan dari para peternak akan ikut menurun bahkan habis.
“Saat ini kita support semaksimal mungkin karena ini ada dua yang harus diamankan secara perekonomian. Jangan sampai mereka lumpuh kemudian tabungan mereka juga harus diselamatkan,” pungkasnya. (ok)