CITY GUIDE FM, KABUPATEN MALANG – Polres Malang akhirnya resmi menetapkan tersangka atas peristiwa kecelakaan beruntun di Kecamatan Pakis, Minggu sore (11/6). Didit, pengemudi mobil Daihatsu Grand Max merupakan warga Desa Ngebruk, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan dan penyelidikan olah TKP, fakta baru muncul. Sebelumnya, tersangka mengatakan kecelakaan itu akibat mobil pikapnya mengalami patah as. Namun, hasil pemeriksaan di TKP, pihak kepolisian tidak mendapati adanya patah as di pikap Grand Max itu.
Polres Malang menganggap tersangka lalai dalam berkendara. Hal itu mengakibatkan empat orang harus meregang nyawa di tempat kejadian.
“Update, dari saksi-saksi dan sopir sudah kami periksa. Yang awalnya as patah, tidak ada as yang patah. Murni dari sopir yang lalai. Yang saat terjadi hujan deras, melaju kencang tidak konsentrasi dan oleng, banting setir ke kanan,” ucap Kasatlantas Polres Malang AKP Agnis Juwita Manurung, Senin (12/06).
Terungkap juga bahwa tersangka pada sore itu dalam perjalanan mengambil paket, dan kecepatan mobil saat itu 70 km/jam.
“Dari alat bukti yang sudah kita kumpulkan, pasal yang kita sangkakan adalah Pasal 310 Ayat (4) UU No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,” jelas Agnis.
Tersangka terancam mendapat hukuman 6 tahun penjara. Saat ini, tersangka masih di ruang tahanan dan menjalani serangkaian pemeriksaan Polres Malang di Singosari. Setelah itu, tersangka akan dipindah ke rumah tahanan Polres Malang, Kecamatan Kepanjen.
Sebelumnya, kecelakaan beruntun terjadi Jalan Raya Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Minggu (11/06) sekitar pukul 15.00 WIB. Sebuah mobil Daihatsu Grand Max N 8315 EI melaju kencang dari barat ke timur.
Sopir mengalami hilang kendali sehingga langsung menghantam tiga sepeda motor dari arah berlawanan. Akibatnya, empat korban meninggal dunia di tempat dan satu orang pengemudi sepeda motor mengalami patah tulang kaki sebelah kanan.
Reporter : Oky Novianton
Editor : Intan Refa
